Sukses

Lukman Sardi Sutrdarai Film Berkisah Tragedi 1998

Lukman Sardi mengaku tak takut pencekalan saat menggarap film bertema sejarah tragedi 1998.

Liputan6.com, Jakarta Lukman Sardi sepertinya ingin mengeksplore bakatnya di dunia film. Setelah kenyang membintangi beberapa film, putra musisi Idris Sardi ini berencana untuk menyutradarai sebuah film bertajuk Di Balik Pintu Istana.

"Ini obsesi saya dari zaman dulu. Satu tahapan yang baru, bukan berarti di akting berhenti belajar. Tapi perlu sesuatu yang baru, supaya bisa berkembang lebih panjang lagi," kata Lukman Sardi di Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2014).

Film ini mengambil setting era reformasi dan kerusuhan besar di Tanah Air pada Mei 1998. Meski sedikit sensitif, namun Lukman tetap optimis menggarapnya.

"Nggak riskan, film saya ini tentang kemanusiaan, humanity. Suatu yang kemanusiaan sekali, pemerintahan manusia biasa. Tentang hope (harapan) yang berantakan karena peristiwa itu, akan riskan kalau politis," ungkapnya.

Untuk menyukseskan filmnya itu, pemain film Soekarno ini mengaku telah melakukan beberapa riset dan melibatkan ahli sejarah. Dalan filmnya nanti, Lukman juga turut memperlihatkan tokoh besar kala itu seperti Soeharto dan Wiranto.

"Ya, melibatkan, riset, interview pelaku sejarah, orang-orang biasa, terus banyak-banyak baca buku. Pelaku sejarah banyak yang hidup. Tokoh Soeharto saya gambarkan sebagai manusia (biasa), nggak mengarah kontroversial, politis," ucap Lukman.

"Wiranto atau apapun itu manusia, kebetulan Panglima Angkatan Darat. Presiden dan wapres sah-sah saja intrepetasi tentang mereka asal benar," katanya.