Liputan6.com, Jakarta - Dona D'Academy mempunyai sebuah benda yang sangat berharga baginya. Benda tersebut adalah tasbih peninggalan mendiang ibunda tercintanya. Tasbih tersebut Dona bawa ibarat doa yang selalu mengiringinya.
Kontestan asal Tulungagung tersebut mengaku tasbih almarhumah ibundanya adalah benda kesayangannya dan selalu dibawa kemana pun ia pergi.
"Tasbih almarhumah ibu selalu aku bawa kemana-mana. Itu benda kesayanganku, peninggalan satu-satunya dari ibuku. Sebenarnya ada juga kalung, tapi kalungnya putus," cerita Dona disela kesibukannya latihan vokal, Selasa (1/4/2014).
Advertisement
Ibunda Dona meninggal dunia sejak Dona masih berumur delapan tahun karena menderita beberapa penyakit. "Lebih tepatnya ibu meninggal tanggal 24 Desember 2004. Ibu meninggal karena sakit. sudah lama sakitnya. Komplikasi juga, dari lever sampai paru paru," ungkap Dona.
Biduanita kelahiran Januari ini menuturkan tasbih ibunya seperti doa yang selalu menyertainya. Dona kini berhasil masuk ke babak sepuluh besar ajang pencarian bintang penyanyi dangdut masa depan, D'Academy.
"Sekalipun ibu sudah tiada, tapi Dona selalu mengenangnya. Tidak ada yang dapat menggantikan kasih sayang dari seorang ibu menurut Dona," ungkapnya saat ditemui liputan6.com di asrama kontestan D'Academy dibilangan Daan Mogot, Jakarta Barat.