Liputan6.com, New York 1 April lalu, Lucy Clode, cewek berusia 17 tahun asal Dollar Skotlandia itu mengaku digoda oleh aktor ternama James Franco. Lucy mengaku dirayu James dan meminta dirinya menemui James di sebuah kamar hotel.
Pengakuan Lucy tentu saja sangat mengejutkan dan membuat heboh media di Amerika. Meski pun banyak yang menduga hal tersebut hanya rekayasa untuk mendongkrak film terbarunya James berjudul Palo Alto. Kebetulan, di film itu James bercerita mengencani wanita yang lebih muda darinya yang diperankan Emma Roberts.
Dari pengakuan Lucy, aktor berusia 35 tahun itu mulai mengirimkan pesan setelah mereka bertemu di Broadway dalam drama Of Mice and Men. Lucy kemudian menunggu di Teater Longacre untuk bertemu James. Kemudian Lucy selfie dengan James dan foto tersebut di posting di Instagram. Dari situlah mereka akhirnya bisa berkomunikasi.
Advertisement
Â
Lucy mengungkapkan, dari obrolan itu James kemudian bertanya kepadanya berarapa lama ia tinggal di New York dana apakah Lucy sudah punya pacar. Lucy kemudian menjawab, "Aku hampir 18 tahun, dan tidak ada ibuku jika kau ada dekatku."
Lucy selanjutnya memberikan nomer telpon kepada bintang film Rise of the Planet of the Apes tersebut. Kemudian mereka saling berkirim SMS. Dalam SMS tersebut James bertanya apakah Lucy mau menemuinya di hotel. Namun Lucy masih tak yakin.
Â
Â
James kemudian mengirimkan foto dirinya kepada Lucy untuk menunjukkan bahwa itu benar dirinya. "Ini aku. Ya atau tidak? (bertemu) Besok atau Rabu?," tanya James kepada Lucy.
Namun Lucy masih tidak yakin. Ia kemudian meminta James untuk menunjukkan foto sambil menulis namanya di selembar kertas. James kemudian menuruti apa yang diminta Lucy.
James sendiri belum memberikan komentar mengenai hal tersebut. Namun, bintang film Lovelace itu sempat memberikan keterangan di Twitter, sebelum akhirnya ia hapus. "Aku tidak tidak seperti itu. Aku harap orangtua mereka menjauhkan anak gadis mereka dariku. Terima kasih."
Media Amerika tak percaya dengan screenshot pesan James Franco yang terungkap. Media di sana kebanyakan berkeyakinan kalau isu tersebut sengaja dimunculkan hanya untuk meramaikan film terbaru James Franco, Paolo Alto.