Liputan6.com, Jakarta Dona D'Academy tampil maksimal di babak konser final enam besar malam ini, Jumat (25/4/2014). Lagu berjudul Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu milik S. Effendi dibawakan Dona dengan penghayatan yang mendalam.
Hal tersebut dikarenakan Dona membawakannya sambil teringat mendiang ibunya yang telah meninggal 10 tahun silam. Almarhumah ibunda Dona meninggal saat Dona berusia 7 tahun.
Namun penghayatannya yang mendalam tidak lantas membuat kontestan asal Tulungagung terhindar dari kritik para juri. Banyak juri yang beranggapan bahwa penghayatan Dona mempengaruhi vokalitasnya.
Advertisement
"Sekalipun penghayatannya mendalam, tapi memang ada beberapa nada yang meleset. Tidak mudah memang nyanyi sambil nangis," ujar salah satu juri D'Academy Indosiar, Iis Dahlia.
Bukan hanya Iis Dahlia, Inul Daratista yang juga juri D'Academy melontarkan yang senada. "Saya mendengarkan dengan sangat konsentrasi. Pitch control kamu harus lebih di jaga sekalipun penjiwaanmu bagus. Penjiwaan harus ditonjolkan, bukan menangisnya," ungkap Inul Daratista.
Sekalipun banyak menuai kritik pada malam hari ini, namun Dona mengaku senang mendapat banyak pelajaran yang bisa diambil dari komentar para juri.
"Dona senang mendapat banyak masukan. Membuat Dona bisa belajar lebih banyak. Sewaktu latihan, Dona sudah coba kontrol. Tapi pas tampil, emosi Dona meledak-ledak karena teringat ibu," terang gadis berusia 17 tahun tersebut.