Liputan6.com, Jakarta ‎Idris Sardi tutup usia pada Senin (28/4/2014) pukul 07.25 WIB. Tapi karya-karya sosok yang dijuluki Bapak Biola Indonesia tak akan pernah mati untuk selamanya.
Â
Kepiawaian Idris Sardi dalam menggesek dawai biola tak perlu diragukan lagi. Almarhum merupakan maestro biola yang selalu menorehkan prestasi di dunia musik dan film. Berkali-kali Idris Sardi mendapatkan Piala Citra untuk Penata Musik Terbaik. Diantaranya: Pengantin Remaja (1971), Perkawinan (1973), Cinta Pertama (1974) dan Doea Tanda Mata (1985).
Â
Menariknya, di usianya yang senja, Idris Sardi yang telah lama vakum kembali terjun ke dunia film. Namun yang mengejutkan ia bukan sebagai penata musik, melainkan tampil sebagai pemain di film Hasduk Berpola yang dirilis Maret 2013 silam.
Â
Dunia akting memang bukan hal baru bagi Idris Sardi, karena di era 70-an ia pernah bermain dalam sejumlah film. Hasduk Berpola merupakan film terakhir yang dimainkan Idris Sardi setelah 38 tahun vakum berakting. Karena sebelumnya Idris Sardi bermain dalam film Tiada Waktu Bicara pada 1974 silam.
Â
"Saya itu generasi ketiga di dunia film dan musik. Saya juga memiliki banyak pengalaman terlibat dengan tokoh-tokoh besar dimana saya bisa belajar dari sana. Saya nggak memiliki kesulitan karena saya sudah menyatu dengan dunia itu," kata Idris Sardi saat launching film Hasduk Berpola, Maret 2013.
Â
Di film Hasduk Berpola, Idris Sardi beradu akting dengan Niniek L Karim, Iga Mawarni, Petra Sihombing, Calvin Jeremy.
Â
Saat ini jenazah Idris Sardi diberangkatkan ke rumah duka di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat dari rumah sakit Meilia Cibubur. Rencananya almarhum Idris Sardi akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo pada pukul 16.00 WIB.
Â