Liputan6.com, Jakarta Lagu berjudul Layla Nhazenun milik Sahati band yang vokalisnya adalah Bupati Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah, Supian Hadi, ikut dipopulerkan oleh personil Kembar Srikandi Rizke. Supian Hadi yang juga pencipta lagu pun mengaku tidak masalah jika lagu tersebut dinyanyikan dengan versi dangdut. Padahal lagu aslinya bergenre Melayu.
"Kami tidak terlalu idealis walau kami mempunyai ciri khas tertentu, jadi tidak masalah asal menghargai kami sebagai pencipta lagu dan meminta izin kepada kami untuk merubah aransemennya. Lalu, jika ada yang mau merubah aransmen dan menyanyikannya harus bertemu dengan kami, dari sebuah lagu musik apapun bisa kita buat. Seperti dari judul Layla Nhazenun, asal jangan keluar dari not-not dan merubah roh dari lagu yang sudah kami buat tersebut, karena kami tahu setiap daerah berbeda-beda dalam kesukaan jenis musik,atau mengikuti perkembangan jaman," kata Supian Hadi saat dihubungi wartawan, Sabtu (10/5/2014).
Supian pun menceritakan proses kreatif terciptanya lagu tersebut. Lagu Lalya Nhazenun memang kental akan irama Melayu-nya. Sebagai seorang kepala daerah di Kalimantan, Supian mengaku jika dirinya ingin sekaligus mengangkat kebudayaan setempat.
Advertisement
"Saya mengambil judul yang memang disesuaikan dengan tema lagu seorang gadis desa yang lugu,maka akhirnya terpilih Layla Nhazenun. Kalau soal Melayu-nya, bagi saya musik adalah seni, seorang seniman pasti akan melihat dari kesesuaian dari keadaan dimana cerita lagu tersebut dan suasana saat menciptakan lagu tersebut,memang di pedesaan Kalimantan, kebetulan Kalimantan kental dengan Melayunya," ujar Supian
Supian memang selain sibuk sebagai Bupati juga menyalurkan hobinya dengan bermusik dan menjadi vokalis Sahati band. Oleh sebab itu, di tengah kesibukannya, dirinya masih bisa berkreasi dengan menciptakan lagu.
"Seni dalam bermusik atau menciptakan lagu terkadang datangnya tiba-tiba, tergantung mood dari yang menciptakan. Jujur, saya menciptakan lagu dimulai dari menulis puisi disaat senggang istirahat jam kantor, atau malam pada saat mau tidur dan disela-sela kegiatan kosong di luar jam kantor seorang Bupati itulah kami berkumpul bersama teman-teman musik untuk sama-sama mencari arransmen dan hasil karya dibidang puisi +musik bisa kita buat, dan jadikan sebuah lagu," pungkas Supian
Â