Liputan6.com, Jakarta Kalau melihat histeria penonton Indonesia di masa peluncuran film The Raid 2: Berandal, mungkin tidak akan ada yang menyangka kalau film ini akan gagal menjadi film Indonesia terlaris di 2014.
Namun demikian, dengan berakhirnya peredaran karya Gareth Evans tersebut di bioskop, bisa dipastikan kalau film ini sudah tak akan lagi menambah jumlah penonton selain dalam versi DVD-nya kelak.
Totalnya, film ini mencapai 1,43 juta penonton. Gagal mengalahkan film komedi Comic 8 yang masih mempimpin sebagai film terlaris tahun ini lewat jumlah tiket yang mencapai 1,62 juta.
Kontan dengan hasil ini, dapat disimpulkan kalau tahun ini tren komedi masih jauh lebih diminati ketimbang film laga. Fenomena itu menggeser posisi film drama seperti "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck", "99 Cahaya di Langit Eropa", dan "Soekarno: Indonesia Merdeka" yang sempat merajai tahun lalu.
Berikut daftar lengkapnya seperti dilansir dari filmindonesia.co.id, Jumat (16/5/2014):
1. Comic 8 - 1.624.067 penonton
2. The Raid 2: Berandal - 1.432.575 penonton
3. 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 - 587.042 penonton
4. Marmut Merah Jambu - 351.004 penonton
5. Mall Klender - 298.606 penonton
6. oo Nina Bobo - 290.189 penonton
7. 3600 Detik - 255.341 penonton
8. Killers - 170.135 penonton
9. Street Society - 167.212 penonton
10. Sepatu Dahlan - 111.705 penonton
Di luar hasil tersebut, The Raid 2 juga sempat mendapatkan protes dari pemerhati film nasional. Menurut Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang, film bertema kekerasan seperti The Raid 2: Berandal dapat menimbulkan persepsi yang salah terkait budaya masyarakat Indonesia di dunia luar.
Ia juga tak mengerti film yang menampilkan adegan baku hantam, tembak-tembakan serta pembunuhan seperti The Raid bisa mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah. "Apa tujuan pemerintah memberi apresiasi pada film The Raid 2: Berandal? Kalau memang didukung dan diapresiasi seperti itu, Indonesia ramai-ramai saja bikin film tentang kekerasan," kritik Firman dalam dialog 'Hari Film Nasional (HFN) 2014' di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).
Menanggapi hal itu, Arifin Putra selaku salah satu pemain mencoba menanggapi dengan bijak. Menurutnya, film The Raid murni dibuat sebagai hiburan masyarakat.
"Kebanyakan orang selalu menanyakan pesan moral atau mendidiknya di mana. Padahal kan ada film yang khusus untuk menghibur saja, jadi di film The Raid 2: Berandal ini, orang akan dihibur selama 2,5 jam di bioskop," komentar Arifin saat mengunjungi kantor Liputan6.com di SCTV Tower.
Diketahui, selain menjabat sebagai Ketua PPFI, Firman Bintang juga dikenal sebagai produser di sejumlah film layar lebar nasional. Sebut saja yang terbaru "Mengejar Setan", "3 Cewek Petualang", "Kerasukan", hingga "Di Sini Ada Yang Mati" yang diluncurkan pada 21 Februari 2013 lalu.(Gie/Feb/Rul)
The Raid 2 Batal Jadi Film Terlaris Tahun Ini
Film ini gagal mengalahkan Comic 8 yang masih memimpin sebagai film terlaris tahun ini lewat jumlah tiket yang mencapai 1,62 juta.
Advertisement