Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Siapa yang tidak mengenal sosok Johnny Depp, aktor watak yang kerap berdandan tak biasa di kebanyakan filmnya.
Mengawali karir sebagai korban Freddy Krueger di film "A Nightmare of Elm Street", pria kelahiran Amerika Serikat, 9 Juni 1963 itu langsung melejit setelah bekerjasama dengan Tim Burton di film "Edward Scissorhands".
Dari situ, Depp pun semakin berbicara banyak, salah satunya melalui kolaborasi bersama Leonardo DiCaprio di film "Whats Eating Gilbert Grape" di tahun 1993.
Bahkan, kalau menelaah karirnya sejak 1991, Depp termasuk aktor yang sangat produktif. Satu sampai tiga film biasa ditelurkannya setiap tahun, termasuk tahun ini di mana namanya tercantum dalam empat proyek besar yakni "Transcendence", "Tusk", "London Fields", hingga "Into the Woods".
Sayangnya, sejak "The Tourist" di tahun 2010, film-film Depp seolah semakin tak bisa lepas dari berbagai kritikan buruk. "Pirates of the Carribbean: On the Stranger Tides" contohnya, meski masih mampu meraup untung besar di box office dunia, film tersebut dianggap sebagai salah satu seri Pirates of the Carribean yang paling berantakan dalam hal cerita.
Hal itu diperparah dengan "The Lone Ranger" dan "Transcendence" yang juga flop dalam hal pemasaran sehingga menimbulkan pertanyaan baru.
Apakah Depp sudah tak diminati lagi?
"Apakah ada hal-hal menenangkan yang bisa saya lakukan lagi selain berhenti? Percayalah, saya tidak keberatan melakukannya."
Kalimat itu diucapkan Depp belum lama ini setelah sekuel kelima Pirates of the Carribean ditunda oleh Walt Disney sakibat The Lone Ranger gagal di pasaran. Seperti dikutip dari harian Digital Spy, Kamis (24/4/2014), pihak Disney bersikukuh kalau masalahnya terletak pada perbaikan naskah yang kabarnya belum rampung.
"Produksi film ini (Pirates of the Carribean) sebenarnya bisa saja dimulai pada musim gugur nanti." ucap petinggi Walt Disney, Alan Horn. "Sayangnya kami belum menerima naskah lagi yang nantinya bisa kami setujui atau tolak."
Sebelum kabar ini berhembus, sang pemeran utama, Depp juga sempat mengeluh tentang suasana yang tidak nyaman ketika melakukan pendalaman naskah untuk sekuel kelima, terlebih setelah dirinya mencoba berbicara dengan beberapa petinggi Walt Disney.
"Mereka benar-benar ingin memecat saya. Saya bisa merasakan hal itu," ungkapnya pada Reveal beberapa waktu lalu. "Mungkin benar, seharusnya saya dipecat. Tapi bagaimanapun juga, mereka tetap harus membayar untuk semua waktu yang telah saya keluarkan," lanjutnya.
Selain itu, tak hanya menjelaskan perselisihannya dengan Walt Disney, Depp pun kembali membahas niatnya untuk istirahat dari dunia akting. Pasalnya, sejak film "The Lone Ranger" flop pada 2013 lalu, Ia merasa kualitas aktingnya sudah tak sebagus dulu lagi.
Beruntung, meski punya niat ingin mundur, Depp tercatat masih terikat kontrak film hingga 2016 mendatang, termasuk biopik Whitey Bulger dan sekuel "Alice in Wonderland" bertajuk "Through the Looking Glass" yang akan menempatkannya kembali sebagai sosok Mad Hatter.
Semoga saja, dengan tujuh film baru yang akan dirilisnya dalam dua tahun ini, para penikmat film akan kembali memandang Depp sebagai aktor yang serba bisa. Siapa tahu pula, dari ketujuh film tersebut, ada yang bisa mengantarkannya ke panggung oscar lagi seperti tiga film lamanya yakni "Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl", "Finding Neverland", dan "Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street" yang dirilis pada 2007 lalu.(Feb/Rul)