Sukses

Jokowi Janji Berantas Pembajakan di Hadapan Para Musisi

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin masalah pembajakan bisa diatasi asal ada penegakan hukum yang tegas.

Liputan6.com, Jakarta Pembajakan masih menjadi musuh serius bagi musisi di Tanah Air. Terlebih ketika pemerintah me-reset ulang sistem ringbacktone (RBT) pada 2011 lalu, musisi praktis kehilangan pemasukan. Mereka hanya mengandalkan konser dan aksi panggung sebagai sumber rezeki.

Masa paceklik bagi musisi ini sudah berlangsung lama dan mulai meresahkan. Label rekaman Nagaswara Record misalnya, mengambil inisiatif mengadukan nasib para musisi kepada calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo.

Pria yang akrab disapa Jokowi itu bertukar pikiran dengan Faank Wali, Delon, Tika eks T2, Zull Zivilia dan beberapa nama lain. Di hadapan mereka, Jokowi pun memaparkan strategi jitu melawan pembajakan.

"Aksi pembajakan merugikan industri musik sebesar Rp5 triliun. Itu nilai yang besar dan terbuang sia-sia. Masalah ini pasti bisa diselesaikan asal kita punya keyakinan, punya kemauan," kata Jokowi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2014).

"Pada hari ini saya ingin banyak mendengar, lihat sendiri problem riil nya seperti apa. Solusi yang harus dilakukan adalah penegakan hukum yang tegas, nggak ada yang lain. Lalu kedua, beri pendidikan kepada masyarakat sehingga ada sebuah pembangunan mentala agar beli jangan yang bajakan. Kita juga mengerti daya beli masyarakat belum sampai, tapi harus ada gerakan beli yang asli," urai dia.

Dengan dua cara tadi, Jokowi yakin pembajakan akan musnah dan musisi dapat hidup dari royalti. Hal itu juga senada seperti yang dipaparkan bos Nagaswara, Rahayu Kertawiguna. "Kami hidup dari royalti. Kami berharap pak Jokowi bisa memberantas secara tuntas pembajakan dan juga download ilegal," sahut Rahayu. (Jul/fei)