Liputan6.com, Jakarta Angelina Jolie. Itu bukan sekadar nama. Jolie adalah salah satu bintang Hollywood paling berpengaruh. Saban hari, bila Anda rajin membuka situs-situs berita hiburan Hollywood macam People atau UsWeekly, pasti ada saja kabar terbaru atau sekadar foto baru Jolie. Entah saat dia sendirian, bersama anak-anaknya, maupun saat bersama pasangan hidupnya, Brad Pitt.
Sejak menjadi kekasih Pitt, kita memang lebih mengenal Jolie sebagai sang bintang dengan segudang pemberitaan. Jolie juga membuat namanya harum dengan menjadi duta besar PBB untuk membantu pengungsi korban perang, membela hak-hak perempuan, maupun pendidikan bagi wanita dan anak-anak di negara-negara miskin. Di sini, Jolie menjadi sosok yang lengkap: selebriti Hollywood dan aktivis sosial.
Baca Juga
Tapi, ke mana gerangan Jolie sebagai Sang Aktris dengan "A" besar?
Advertisement
Segala pemberitaan soal Jolie di media gosip Hollywood nyaris melupakan kita bahwa pada dasarnya Jolie adalah seorang aktris berbakat yang bahkan sudah dua kali masuk nominasi Oscar (sebagai Aktris Terbaik di Changeling dan Aktris Pendukung Terbaik di Girl, Interrupted).
Saya pernah membuat identifikasi ketika mengulas film Salt (2010), menggolongkan film-film Jolie ke dalam tiga kategori: 1) Film-film yang menjual keseksian tubuhnya semata (macam Original Sin); 2) Film-film drama kelas Oscar (`Girl, Interrupted`, A Mighty Heart, atau `Changeling`); dan 3) Film aksi (Lara Croft Tomb Raider I dan II, Wanted, Mr & Mrs. Smith). Salt, saya sebut, masuk kategori ketiga.
Lalu, bagaimana dengan Maleficent, film teranyarnya yang kini tayang di bioskop?
Hm, bila ditelisik, `Maleficent` tidak masuk ke dalam tiga kategori yang saya buat dahulu. `Maleficent` jelas bukan film yang menjual keseksian Jolie. Filmnya juga takkan masuk hitungan drama kelas Oscar. Lantas, `Maleficent` juga bukan film aksi melainkan kisah dongeng, tepatnya tafsir baru atas dongeng klasik Sleeping Beauty yang pernah difilmkan Disney jadi film kartun tahun 1959. (baca: 10 Tokoh Jahat Disney Paling Dikenang)
`Maleficent` lebih pas disebut sebagai film Angelina Jolie yang menonjolkan Jolie sebagai Sang Bintang dengan "B" besar. Menonton `Maleficent`, sulit membayangkan peran itu dimainkan sosok lain. Melihat Jolie sebagai Maleficent seperti melihat Tom Cruise sebagai Ethan Hunt di film-film Mission: Impossible, atau Robert Downey Jr. sebagai Iron Man. Tidak terbayangkan bagaimana jadinya bila Cruise tak mau lagi main `Mission: Impossible` atau Downey Jr. minta pensiun jadi Iron Man.
Next page: Bagaimana filmnya?
Bagaimana filmnya?
Di `Maleficent` hanya Jolie yang tampak menonjol. Bahkan bintang lain, seperti Elle Fanning, sebagai Putri Aurora, dan Sharlto Copley, sebagai Raja Stefan, yang sesungguhnya tokoh penting dalam cerita ini, tampak tenggelam ketika Jolie muncul di layar. Hampir 90 persen layar isinya sosok Jolie. Sutradaranya, Robert Stromberg, yang baru pertama kali bikin film panjang, sepertinya direkrut dengan satu tugas utama: tonjolkan Angelina Jolie di layar!
Kisah `Maleficent` memang menempatkan tokoh utama yang diperankan Jolie itu sebagai pusat cerita. Dongeng Sleeping Beauty atau Putri Tidur yang kita hapal jalan ceritanya lantaran sudah didongengkan berulang-ulang, diceritakan dalam versi baru. Versi barunya memberi penjelasan atas konteks cerita, latar belakang baru, siapa penjahat sesungguhnya, dan apa makna cinta sejati yang bisa membatalkan kutukan tidur pada Putri Aurora. (SPOILER: film ini punya adegan mencium Putri Tidur yang berbeda.)
Maka, bila film ini utamanya menonjolkan sosok Jolie seorang, bagaimana hasilnya?
Beruntunglah Jolie nyaris tak pernah mengecewakan penonton filmnya. Termasuk yang ini. Di film yang ini, kita bertemu Jolie yang sudah matang--usianya kini 39 tahun--yang sudah membesarkan enam anak bersama Brad Pitt.
Film ini tampak jelas ingin menyuguhkan sosok Jolie yang keibuan. Cinta kasih seorang ibu tampaknya menjadi pesan tersirat film ini. Angelina Jolie sebagai bintang seksi memang rasanya takkan pernah kita bisa ditemukan lagi. Film ini, lain tidak, adalah sebentuk legitimasi bagi sosok Jolie saat ini.(Ade/Mer)
Advertisement