Sukses

Benyamin Sueb dengan Kisah-kisah Cintanya

Sama seperti kebanyakan remaja lainnya, Benyamin muda juga mengalami masa-masa indah berpacaran.

Liputan6.com, Jakarta Mengenang sosok Benyamin Sueb tidak lepas dari kisah percintaannya di masa remaja. Sama seperti kebanyakan remaja lainnya, Benyamin muda juga mengalami masa-masa indah berpacaran.

2 dari 5 halaman

Pacaran dengan Noni

Pacaran dengan Noni

Pacar pertama Benyamin bernama Noni. Ada cerita menarik di balik kisah percintaan keduanya. Diawali dari kisah pertemuan keduanya secara tidak sengaja. Kala itu Noni memang masih berpacaran dengan teman sekolah Benyamin.

Awal pertemuan Benyamin dengan sang pujaan hati bermula saat teman-teman sekolahnya Benyamin sering berkunjung ke rumahnya Noni. Setelah Noni putus dari kekasihnya, Benyamin pun mulai berupaya mendekati Noni. Gaya pendekatan Benyamin memang unik. Dari mulai saling olok dengan gaya bercanda hingga merayu, ternyata dari sanalah benih-benih cinta itu bermula.

Sampai akhirnya keduanya mulai saling jatuh cinta. Namun keduanya sepakat untuk menutup rapat kisah cinta mereka tanpa diketahui keluarga atau tetangga. Meski Noni adalah mantan pacar teman Benyamin, namun teman-teman sekolahnya tetap mengetahuinya.

Walau saat itu Benyamin bisa dibilang agak sedikit urakan dan bengal tetapi gaya berpacaran Benyamin jauh dari urakan, dia tidak pernah pacaran hingga larut malam atau berpacaran di luar batas, bila hati Ben sedang rindu, Ben cukup datang ke rumah abangnya yg memang posisinya tidak jauh dari rumah Noni, sambil sesekali matanya melirik ke rumah Noni

"Kalau janjian biasanya kami saling mengirim kode," kata Mak Hj. Noni mengenang masa pacarannya dulu dengan Benyamin.

Ketika di tanya alasannya kenapa bisa mencintai Benyamin, Noni mengatakan jika suaminya itu adalah pria yang bangga dengan apa adanya yang dimiliki.

"Ben itu apa adanya, kehidupan sehari hari dan kehidupan saat berpacaran pun tetap sama, tetap jujur, lugas dan nggak sayang rezeki, pernah satu ketika ketika Ben habis gajian dari bekerja sebagai kernet PPD Ben pernah mengajak traktir makan Soto Mie," ujar Hj Noni.

"Gue habis ngebok nih, kita makan Soto Mie yuk.." kenang Mak Hj. Noni menirukan ajakan Ben waktu itu.

Ben tetap menjaga masa-masa pacarannya dengan Noni dari saat sama-sama di SMA hingga Ben mulai bekerja sebagai kernet Bus PPD jurusan Pasar Rumput-Lapangan Banteng, tetapi Ben menjadi kernet PPD hanya beberapa bulan saja karena tak tahan dengan Praktek catut-mencatuk uang setoran karcis PPD, saat itu Ben dihadapkan pada dua pilihan tetap bekerja tetapi berkubang dengan praktek korupsi atau bersikap jujur tetapi penghasilannya tipis.

3 dari 5 halaman

Diminta menikah muda

Diminta menikah muda

Pada tahun 1959, saat hubungan Ben dan Noni sudah berjalan selama setahun, tiba-tiba ibunda Benyamin, Siti Aisyah menganjurkan untuk segera menikah. Padahal, usia Benyamin saat itu baru berusia 20 tahun.

Mendapat dorongan dari ibunya, Ben pun memutuskan untuk menikahi Noni yang saat itu berusia 19 tahun, tetapi jalan menuju perkawinan tidaklah mudah, dan lamaran Ben bahkan sempat ditolak oleh ayah tiri Noni dengan alasan si gadis sudah dijodohkan orang lain.

Saat itu Noni memang tinggal bersama ayah tirinya. Segala keputusan seolah dipegang ayah tirinya. Dua kali melamar, dua-duanya ditolak. Akhirnya Ben nekat membawa kabur Noni ke rumah babe Seni, ayah kandung Noni di Serpong untuk meminta restu. Keberuntungan berpihak pada Ben dan Noni karena babe Seni merestui hubungan mereka.

Pesta perkawinan Ben dan Noni akhirnya dilaksanakan dengan adat Betawi di rumah babe Seni di Serpong dengan mas kawin Rp 1.000,- dan cinta. Pasangan pengantin baru itu lalu diarak keliling Kampung Kebun Karet, Serpong dengan tandu.

"Gile Non, kita diarak kayak penganten sunat," kata Ben kegirangan. Setelah setahun menikah rumah tangga mereka dikaruniai momongan, Beib. Tak lama setelah kelahiran Beib, Benyamin sekeluarga pindah ke rumah yang berdekatan dengan rumah orang tuanya.

4 dari 5 halaman

Rumah tangganya dilanda perceraian

Rumah Tangganya dilanda Perceraian

Rumah tangga Benyamin juga sempat dilanda prahara. Di tahun 1979, Benyamin menggelar jumpa pers dan menyatakan bahwa rumah tangganya telah berakhir. Ben saat itu menjatuhkan talak satu pada 7 Juli 1979. Dia mengungkapkan kalau hubungannya dengan Noni sudah bermasalah sejak 1969.

Dalam jumpa pers yang dihadiri ratusan wartawan itu, Ben juga membantah gosip hubungannya dengan Ida Royani, yang saat itu menjadi pasangan duetnya. Apalagi Ida sendiri juga dalam posisi menjanda, setelah bercerai dengan suami pertamanya, Pangeran Teuku Aziz (Malaysia). Bantahan itu kemudian terbuktikan, karena tidak beberapa lama Ida dinikahi oleh musisi Keenan Nasution pada 25 November 1979.

Beberapa waktu kemudian Ben sempat mengajak rujuk Noni, namun hanya bertahan sekitar dua tahun. Sekitar pertengahan 1981, mereka resmi bercerai. Dari pernikahan mereka dikaruniai lima anak, yakni Beib Habbani, Bob Benito, Biem Triani, Beno Rahmat dan Beni Pandawa.

5 dari 5 halaman

Benyamin menikah kembali

Benyamin menikah kembali

Sekitar dua tahun kemudian Ben menemukan tambatan hati yang baru. Dia menikah lagi, dengan mempersunting perempuan asal Kertosono, Jawa Timur bernama Alfiah. Keduanya dipertemukan saat konser di Surabaya tahun 1981. Saat itu Alfiah menyendiri agak menjauh dari para teman-temannya yang berusaha mendapatkan tanda tangan dan ngobrol dengan Ben. Justru Ben tertarik dengan sikap menyendiri Alviah. Mereka pun akhirnya berkenalan, berlanjut pacaran dan menikah.

Dari pernikahan dengan Alfiah Ben dikaruniai empat anak, yakni Bayi Nurhayati, Billy Sabila, Bianca Belladina dan Belinda Syahadati. Alfiah sendiri hingga akhir hayat Ben terus mendampingi.(Adt/Feb)