Liputan6.com, Jakarta Selama delapan hari disekap di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Marshanda dijaga ketat oleh beberapa preman. Namun, akhirnya, Chacha--sapaan Marshanda-- bisa keluar berkat penasehat hukumnya, O.C. Kaligis.
Kehadiran O.C di rumah sakit tersebut sempat dilarang masuk oleh para penjaga yang berada di depan kamar Chacha. Namun setelah berdiskusi, akhirnya pengacara andal itu pun diizinkan masuk.
Baca Juga
"Bodyguard itu cukup baik ngomongnya sama saya, karena mereka kan hanya disuruh ibunya. Saya bilang, 'jangan melarang saya untuk masuk ke dalam, karena saya pengacara Marshanda'. Akhirnya mereka kasih saya masuk juga," ujar O.C dalam tayangan lansung Metro TV, Selasa (5/8/2014).
Advertisement
Kehadiran O.C. Kaligis di rumah sakit tersebut tentu membuat Riyanti kaget. Sang ibu pun langsung menelepon Chacha. "Anehnya lagi, saat pihak rumah sakit melihat Om O.C datang, tiba-tiba mama telepon aku dan tanya, 'Chacha ada apa, kok tiba-tiba telepon O.C. Kaligis. Ini untuk apa ya kalau mama boleh tahu'."
Selama di rumah sakit, Chacha memang tak diizinkan memegang telepon selular sehingga sang ibu bingung, bagaimana putrinya itu bisa berkomunikasi dengan kuasa hukum.
"Mama nggak tahu, kalau dari sebelum aku masuk rumah sakit aku sudah bertemu O.C. Dan manajer aku juga membantu aku untuk berkomunikasi dengan O.C," lanjutnya.
Pemain sinetron Kisah Kasih di Sekolah ini pun mengungkapkan kalau dirinya sudah tidak merasa aman berada di dalam keluarga. "Jujur, aku merasa tidak aman. Tiba-tiba ada perawat datang, maksa main nyuntik, nahan Chacha di rumah sakit, semua karena suruhan keluarga. Chacha butuh perlindungan hukum dari O.C," lanjut Chacha.
Saat O.C. Kaligis datang, kondisi Chacha tak lagi berontak atau teriak-teriak. Namun, yang membuat ibu satu anak ini merasa aneh, dirinya kembali diberi suntikan oleh suster yang merawatnya.Â
"Waktu O.C. datang dan keluar lagi, tiba-tiba suster datang dan bilang, 'atas perintah dokter Budiman, Chacha harus disuntik lagi'. Aku bilang sama suster itu kalau aku punya hak untuk menolak. Jika suster di sini tetap memaksa, dan tanpa persetujuan aku dan penasehat hukum aku, aku bisa urus rumah sakit ini. Akhirnya mereka mundur," terangnya.
Perbuatan Marshanda itu pun mendapat pujian dari penasehat hukumnya. "Kamu cukup tegas, padahal malamnya saya sudah suruh dokter Sutrisna untuk tidak memberikannya obat lagi. Makanya saya kaget kalau dia mau disuntik lagi," ungkap Marshanda. (Mer)