Liputan6.com, Jakarta Dalam jumpa pers yang dilakukan kuasa hukum Marshanda, O.C Kaligis, terungkap bahwa Chacha --sapaan Marshanda-- dibawa secara paksa ke Rumah Sakit (RS) Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, pada 26 Juli 2014. Kaligis juga membeberkan proses penjemputan paksa itu menelan biaya Rp 1,5 juta.
Hal itu tercantum dalam lampiran surat penjemputan pasien yang dibagikan O.C Kaligis kepada wartawan di kantornya di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014). Di Kepala surat tertulis, pihak penjemput berasal dari Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa.
Di surat lampiran itu pula, tercantum dua nama perawat dan satu petugas keamanan yang disuruh menjemput Chacha di apartemen Puri Casablanca, Jakarta Selatan pada 26 Juli lalu. Tak hanya itu, mereka juga didampingi polisi dari Polsek Tebet.
Hal ini dikeluhkan O.C Kaligis. Ia menuding polisi telah diperalat ibunda Chacha, Riyanti Sofyan, agar kliennya masuk ke ruang perawatan. Delapan hari dirawat, Chacha pun akhirnya bebas pada 2 Agustus 2014.
O.C Kaligis menuding, upaya Riyanti menyekap Chacha karena tak ingin kehilangan `mesin ATM` mengingat selama ini Chacha memiliki penghasilan besar di dunia hiburan. Meski demikian, sampai saat ini Riyanti belum mengeluarkan komentar apapun. (Jul/Mer)
Baca Juga
Baca juga:
Advertisement
Seperti Ini Gambaran Ruang Pemasungan Marshanda
Marshanda Jadi 'ATM Berjalan' bagi Sang Ibu?
Ini Alasan Ibu Memasung Marshanda
Psikologi Marshanda Terguncang, Ben Kasyafani Mantap Bercerai?
Marshanda: Saya Alami Guncangan Jiwa