Sukses

Kisah Duo Sabun Colek yang Awalnya Sebagai TKW di Hong Kong

Awalnya, Dina personel Duo Sabun Colek menaruh curiga dengan pria bernama Jana yang kini menjadi produsernya.

Liputan6.com, Jakarta Grup duo dangdut Duo Sabun Colek baru terbentuk pada awal 2013. Diakui oleh salah seorang personelnya, Dina, bahwa sebelumnya ia hanya seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Hong Kong.

Sang majikan awalnya tinggal di Indonesia namun harus pindah ke Hong Kong pada 2011. Dina pun diminta oleh sang majikan untuk ikut ke Hong Kong.

Ketika itu, Dina sedang menyaksikan konser Wali Hong Kong. Ketika itu ia menonton di baris paling depan, dan dirinya menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikannya.

"Melihat Dina bukan karena jahat sih, tetapi kaya orang yang sedang mencari bakat mungkin yah," cerita Dina saat menyambangi kantor redaksi Liputan6.com di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Awalnya Dina masih menaruh curiga terhadap pria tersebut yang ternyata adalah manajer dari grup band Wali. "Om Jana, yang saat itu sama istrinya mengejar Dina pas selesai konser lalu kasih kartu nama," lanjutnya.

Kepercayaan mulai tumbuh di hati Dina, namun ia tidak langsung mengiyakan keinginan pria yang sekarang menjadi produsernya. Saat itu memang sang produser mengajak Dina untuk menjadi seorang artis.

"Tawaran itu nggak langsung Dina terima, soalnya latar belakang Dina kan cuma seorang pembantu, bisanya cuma nyapu sama ngepel saja," terangnya.

Namun ketika akhir 2012, Dina kembali ke Indonesia karena memang sang majikan harus kembali ke Tanah Air. Saat sudah berada di Indonesia, Dina yang memang selalu dihubungi oleh Jana, akhirnya memberanikan diri datang ke kantor sang produser.

"Di sana Dina baru percaya, karena kan di kantor manajemen itu ada banyak foto artis, ada foto ka Wali, Kangen Band, banyak deh," sambungnya.

Karena sang produser melihat ada sesuatu di dalam diri Dina yang bisa dijual, maka akhirnya Dina disuruh untuk berakting dan bernyanyi. "Dina kan nggak bisa akting nangis, apalagi disuruh nyanyi," imbuhnya.

Singkat cerita, akhirnya sang produser yang melihat bahwa dangdut kembali diterima di hati masyarakat, maka Dina diminta berlatih untuk mampu bernyanyi.

Karena ia merasa tidak bisa bernyanyi, maka saat itu ia mengajak sahabatnya yang bernama Kiki untuk berdampingan dengannya. Lalu kemudian terbentuklah Duo Sabun Colek.

Nama Duo Sabun Colek sendiri tercetus karena hal yang menurutnya adalah sesuatu yang sepele. Ketika itu sang produser bertanya kepadanya mengenai pakerjaannya saat menjadi TKW.

"Dina kalau nyuci pakai apa? Ya Dina jawab dong, pakai sabun colek lah Om, begitulah jadi terbentuk Duo Sabun Colek," kenangnya.

Namun sial bagi Dina, ketika Ramadan kemarin ia harus ditinggal oleh Kiki, dan akhirnya Dina yang memang ingin tetap mempertahankan Duo Sabun Colek, mencari pengganti tanpa sepengetahuan manajemen.

Kala itu Dina pergi ke Bandung yang sedang mengadakan sebuah acara. Di sanalah ia melihat Windy yang memiliki latar belakang sebagai model sedang bernyanyi dan akhirnya mengajak Windy untuk bergabung dengannya.

Windy sendiri memanglah seorang penyanyi, namun bukan penyanyi dangdut, melainkan pop. Karena memang melihat pundi-pundi uang ada di dangdut, maka Windy memutuskan untuk belajar dangdut.

"Waktu itu banyak teman yang ada, tapi Kak Dina malah memilih Windy, ya sudah akhirnya Windy mau dan mulai belajar cengkok dangdut," kata Windy.

Menurut Dina sendiri, ia memilih Windy karena suaranya yang bagus, dan juga wajah Windy yang cantik bisa menjual di industri hiburan Indonesia.

Ketika Dina sudah menetapkan Windy sebagai teman duetnya, Dina pun mengajak Windy ke sang produser dan akhirnya ditetapkanlah Windu sebagai teman duet Dina. Namun tetap saat itu Windy harus menjalani proses penyeleksian terlebih dahulu. Dan Windy pun mampu melewatinya.

Dan akhirnya sampai sekarang Duo Sabun Colek tetap eksis baik di layar televisi maupun di panggung-pangung. Duo Sabun Colek kini beranggotakan, Dina Jazz dan Windy Septia.