Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memuji film Negeri Tanpa Telinga karya sutradara Lola Amaria. Menurut Abraham, film yang dibuat Lola ini mengangkat fenomena sosial yang ada di Indonesia.
"Ini luar biasa dan bisa diapresiasikan. Ini proyek idialiesme, karena film ini menantang arus pasar. Susah diprediksi untuk dapat menghasilkan finansial tapi menghasilkan karya luar biasa. Film ini dapat pesan dan kekuatan luar biasa," ujar Abraham saat ditemui di galeri foto Jurnalistik di Gedung Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014)
Di film ini, Lola Amaria memang mengangkat kasus korupsi dan perpolitikan yang ada di Indonesia. Abraham pun berharap jika dengan film ini dapat membantu mengurangi kasus korupsi yang ada di Indonesia.
"Fenomena itu film luar biasa terjadi. Ini agar kedepanya tak seperti itu lagi dan politisi kita lebih benar, intinya sih seperti itu. Menurut saya, seluruh lapisan masyarakat wajib nonton karena ini hal yang tak boleh ditiru dan harus diperbaiki, supaya setiap orang yang di politik punya integritas," ujar Samad.
Sementara itu, di depan Abraham Samad, Lola mengaku sempat meriset untuk menjadikan skenario dalam cerita di film ini. Lola juga memantau adanya pemberitaan soal politik yang dibumbui dengan seks, dan kekuasaan. "Karena saya kreatif jadi saya kerjakan. Saya memang sudah meriset semuanya," ujar Lola.
Lalu dalam pembuatan filmnya, apakah Lola sempat mendapatkan teror? "Ada sih tapi saya nggak kuatir karena saya bukan penakut, saya juga bukan koruptor dan bukan pelakunya. Jadi, saya seperti korban media, karena media yang selalu beritakan soal itu semua," katanya.
Ketua KPK Puji Film Lola Amaria, Negeri Tanpa Telinga
Menurut Abraham, film yang dibuat Lola ini mengangkat fenomena sosial yang ada di Indonesia.
Advertisement