Liputan6.com, Jakarta Sandy Tumiwa mengaku sering menangis ketika memikirkan kelanjutan rumah tangganya dengan Tessa Kaunang. Ada banyak pertimbangan yang dirasa berat oleh pria 32 tahun ini, terutama masalah anak.
"Dalam hal anak, saya tidak mungkin siap dan tidak akan pernah siap. Tidak ada namanya mantan ibu atau mantan anak," ujar Sandy Tumiwa ketika dihubungi via telepon, Selasa (19/8/2014).
"Saya pun selalu menangis khusus dalam hal ini. Tapi inilah hidup yang harus saya jalani. Ujian yang diberikan dalam hidup setiap manusia," sambungnya.
Selain itu, Sandy mengaku ikhlas dan siap menghadapi kenyataan pahit yang akan diterimanya. Hal itu ibarat sebuah risiko dari konsekuensi pindah agama yang dilakukannya beberapa bulan lalu.
"Apapun ke depannya saya harus siap dan ikhlas. Terkadang kebenaran itu seperti obat yang pahit, tapi harus saya terima, biar pun pahit," jelas Sandy.
Seperti diketahui, Tessa Kaunang resmi melayangkan gugatan cerainya terhadap Sandy Tumiwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 16 Juli lalu. Gugatan cerai itu didaftarkan kuasa hukum Tessa, Elsa Syarief dengan nomor 408/Pdt.g/2014/PN.JKT.Sel.
Sekedar mengingatkan, Sandy dan Tessa menikah pada 7 Juli 2006. Dari pernikahannya itu, keduanya dikaruniai dua orang anak Andisa Leota Anabel Tumiwa dan Andisa Latafka Avram Tumiwa. Konflik rumah tangga keduanya muncul setelah Sandy menyatakan pindah agama, sejak saat itu keduanya mengaku pisah ranjang meski masih dalam satu rumah.
Dicerai Tessa Kaunang, Sandy Tumiwa Sering Nangis
Perceraian risiko yang disadari Sandy Tumiwa setelah memutuskan berpindah agama.
Advertisement