Liputan6.com, Jakarta Semakin maraknya film yang diadaptasi dari sebuah komik, membuat setiap perusahaan film berusaha menunjukkan yang terbaik. Salah satunya adalah Marvel Studios yang baru saja merilis film berjudul Guardians of the Galaxy.
Seolah mendahului rasa penasaran fans Star Wars yang sedang menanti film ketujuh, `Guardians of the Galaxy` mampu memberikan nuansa epik luar angkasa yang hampir sama dengan Star Trek Into Darkness. Bedanya, film ini menampilkan bumbu humor nan jenaka yang membuatnya berbeda dengan film-film fiksi ilmiah lain.
Advertisement
Perlu dicatat, Guardians of the Galaxy merupakan film kesepuluh besutan Marvel Studios bertema Marvel Cinematic Universe yang diambil dari karakter komik Marvel berjudul sama.
Proyek ini juga menjadi yang kesekian kalinya bagi Marvel Studios yang dimiliki Walt Disney Studios Motion Pictures. Bahkan, beberapa hal yang ada di dalam film The Avengers dan Thor: The Dark World juga turut dimunculkan.
Selanjutnya >>
Sinopsis
Adegan pembuka Guardians of the Galaxy dimulai dengan karakter Peter Quill kecil yang bersedih setelah ibunya wafat karena terserang suatu penyakit. Belum menerima nasibnya, Quill lalu ke luar rumah sakit dan tiba-tiba diculik oleh pesawat luar angkasa yang menghampiri Bumi.
Tak terasa, 26 tahun kemudian, Peter Quill (Chris Pratt) menjelma menjadi pria gagah dengan julukan Star-Lord yang memiliki pengalaman menjelajah angkasa. Namun, tujuannya adalah untuk mencuri benda-benda berharga di sekitar galaksi atas asuhan Yondu (Michael Rooker), makhluk yang menculiknya waktu kecil.
Setelah ketahuan mencuri sebuah bola yang sangat dijaga oleh sosok kejam bernama Ronan the Accuser (Lee Pace), Quill pun terseret berbagai masalah hingga ia bertemu dengan Rocket sang rakun (Bradley Cooper) dan manusia pohon bernama Groot (Vin Diesel).
Quill juga bertemu dengan Gamora (Zoe Saldana), wanita yang singgah di tempat Ronan. Gamora yang juga putri dari sosok bernama Thanos, memburu Quill agar bisa mengembalikan bola ajaib tersebut kepada Ronan. Sialnya, mereka berempat malah ditangkap oleh pihak keamanan setempat bernama Nova Corps dan dijebloskan ke dalam penjara.
Di dalam penjara, mereka bertemu dengan Drax (Dave Bautista) yang membantunya kabur setelah sempat berselisih paham. Kelimanya lalu menjual bolanya kepada salah seorang kolektor, namun tidak berjalan mulus karena adanya insiden yang membuat bola tersebut jatuh ke tangan Ronan.
Setelah berhasil menyelesaikan masalah, kelimanya lalu resmi membentuk tim dan bekerjasama dengan Yondu beserta anak buahnya yang sempat marah kepada Quill. Mereka lalu mencoba untuk merebut bola tersebut dari tangan Ronan.
Akhirnya berkat perjuangan tak kenal lelah, pengorbanan yang cukup mengharukan, hingga rasa kepedulian terhadap makhluk galaksi, mereka berlima mampu menghentikan ancaman terhadap peradaban galaksi.
Selanjutnya >>
Advertisement
Sisi Menarik Guardians of the Galaxy
Kepiawaian James Gunn dalam memadukan unsur komedi, laga, fiksi ilmiah, dan juga superhero, membuat `Guardians of the Galaxy` lebih menarik ketimbang beberapa judul film suprehero Marvel sebelumnya yang juga punya sisi jenaka seperti The Avengers, Iron Man, maupun Thor.
Dalam hal efek visual pun, `Guardians of the Galaxy` sangat menggoda untuk ditonton lagi. Hal itu dikarenakan pewarnaannya yang menarik, banyaknya tempat yang dihadirkan, serta adegan seru yang sangat sedap untuk disaksikan.
Meskipun beberapa adegan humor yang ditawarkan sanggup mengocok perut orang Amerika, namun bagi penonton Indonesia, lelucon di dalam film ini barangkali agak terkesan basi. Terlebih lagi, terdapat humor ala anime Jepang di beberapa adegannya.
Rocket dan Groot bisa dibilang menjadi unggulan dalam film ini. Selain bentuknya yang lucu, watak kedua karakter tersebut juga tergolong langka dan unik. Kebanyakan adegan jenaka yang membuat penonton tertawa berasal dari mereka berdua.
Jika disebut sebagai film fiksi ilmiah adaptasi komik terbaik tahun ini, `Guardians of the Galaxy` tentu bakal bersaing ketat dengan X-Men: Days of Future Past. Sayangnya, terjemahan kata 'galaxy' untuk bioskop Indonesia malah menjadi 'tata surya' yang dalam bahasa Inggris seharusnya solar system. Sehingga, akan terasa sedikit janggal bagi para fans Marvel Indonesia yang memahami seluk beluk astronomi.
Akhir kata, Guardians of the Galaxy memiliki banyak elemen yang layak ditonton oleh anak-anak maupun orang dewasa. Sehingga, di akhir pekan nanti, ada baiknya film ini menjadi tontonan bersama teman-teman, pasangan, keluarga, maupun anak-anak Anda. (Rul/Ade)