Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Tidak bisa dibayangkan betapa terkejutnya Shane --karakter pemuda yang diperankan oleh Zach Gilford-- ketika seorang pria bertopeng tiba-tiba menabraknya di saat dirinya baru saja membuka pintu mobil.
Meskipun tidak terjadi apa-apa, aksi yang dilakukan oleh pria asing itu kontan membuat perasaannya menjadi tak karuan. Apalagi, selain masih dalam kondisi panas akibat baru selesai bertengkar dengan kekasihnya, Liz (Kiele Sanchez), petang itu juga sudah mulai mencekam karena menjadi jam-jam terakhir sebelum perayaan The Purge digelar.
Advertisement
Gawatnya, kejadian buruk yang dialami Shane dan Liz ternyata tak lantas berhenti di situ saja. Mobil yang dikendarai mereka tiba-tiba mogok di tengah jalanan yang sudah mulai sepi. Nyawa keduanya pun semakin terancam setelah pria bertopeng yang menabraknya tadi ternyata mengikuti sembari membawa kawanannya.
Lantas, apa yang akan terjadi dengan mereka?
Selanjutnya
Nah, sebelum bercerita lebih jauh, perlu anda ketahui kalau The Purge sendiri berkisah soal kisah fiksi tentang kondisi Amerika Serikat pada 2022.
Berhasil menempatkan pengangguran dan kejahatan dalam titik terendah di sepanjang sejarah Amerika Serikat, Negara Adidaya itu pun diceritakan sukses menjadi contoh kemakmuran bagi negara-negara lain di dunia.
Namun di balik segala label kesuksesan, sebuah acara tahunan bernama The Purge perlahan-lahan terungkap jadi budaya baru. Dikisahkan, pada malam perayaan yang berdurasi 12 jam tersebut, semua kegiatan kriminal dilegalkan, termasuk pembunuhan yang kini menjadi ancaman serius bagi Shane dan Liz.
Advertisement
Selanjutnya
Sedikit membandingkan The Purge: Anarchy dengan film pertamanya yang dibintangi oleh Ethan Hawke, karya sutradara James DeMonaco ini terlihat jauh lebih kaya dalam hal cerita. Hal tersebut terlihat dari penyatuan tiga plot yang dituturkan secara halus.
Selain itu, jika anda mulai membayangkan kalau film ini akan berjalan ke arah film-film slasher ala Friday the 13th atau Saw, hal itu dipastikan tak akan terjadi karena film ini lebih menitikberatkan cerita ketimbang penggambaran pembunuhan secara terang-terangan.
Selanjutnya
Namun meski sudah tak terlalu berdarah-darah lagi, bukan berarti kalau The Purge lantas menjadi suguhan yang ringan bagi para penontonnya.
Melalui ekspresi para pemain serta suasana yang dibuat dengan begitu real, berbagai kejadian sadis justru sukses bercerita banyak di pikiran ketimbang mata. Hasilnya, bukan saja hanya merasa ngeri, film yang turut dibintangi oleh Frank Grillo ini juga agaknya bisa menghantui anda hingga beberapa hari.(Feb/Rul)
Advertisement