Liputan6.com, Los Angeles Kepergian Joan Rivers memberi luka mendalam untuk dunia hiburan Hollywood. Namun, meninggalnya sang komedian ternyata menyisihkan beberapa misteri tentang kasus dugaan malpraktik yang dilakukan oleh sebuah klinik di Manhattan, New York.
Sejak kepergian Joan Rivers, polisi terus melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Bahkan belakangan kembali muncul fakta yang mencengangkan tentang seorang dokter yang melakukan selfie di ruang operasi saat sedang menangangi Joan Rivers yang kritis. Dilansir dari laman Radar Online, Jumat (19/9/2014), dokter tersebut bernama Gwen Korovin.
Advertisement
Sebelum Joan Rivers menghembuskan napas terakhirnya, dr Gwen Korovin melakukan biopsi tanpa persetujuan sebelumnya. Hanya beberapa menit kemudian biopsi tersebut menyebabkan komedian kena serangan jantung, dilarikan ke rumah sakit, koma dan beberapa hari kemudian meninggal dunia.
"Dia (Joan Rivers) berada di bawah pengaruh anestesi (tidak sadarkan diri). Saat itu, semua orang yang ada di dalam ruang operasi hanya terpaku ketika mereka menyaksikan apa yang terjadi. Hal itu lantaran semua orang yang ada di sana tidak pernah melihat hal itu sebelumnya," ujar seorang sumber.
"dr Korovin tidak melakukan produser sebagaimana seharusnya untuk Joan Rivers. Sejak kejadian itu dia kini sudah tidak punya hak istimewa di klinik itu. Mereka (tim investigasi) pastinya akan bertanya apa tujuan melakukan selfie itu dan mereka ingin melihat fotonya," lanjut sumber.
Joan Rivers meninggal setelah seminggu dalam keadaan koma. Kondisi wanita berusia 81 tahun ini sempat membaik hanya sebentar. Sampai saat ini putri Joan Rivers, Melissa tidak percaya dengan apa yang terjadi dengan ibunya. (Fir/Ade)