Liputan6.com, Jakarta Electronic dance music (EDM) adalah genre musik yang masih asing untuk pecinta musik di Indonesia. Padahal di luar negeri, EDM tengah menjadi genre yang tengah digemari dan menyusup ke beberapa genre musik seperti rock, pop, bahkan jazz.
Musisi Indonesia yang cukup dikenal dunia, Yugo DNA mencoba mempopulerkan EDM kepada penikmat musik Tanah Air. Yugo sempat merilis single Not The End yang dikolaborasikan bareng Leonie Hobson dalam dua versi, Inggris dan Indonesia. Ternyata, lagu tersebut kini diterima baik di Australia, Miami dan Kanada.
Tak puas sampai di situ, Yugo yang sempat membentuk Parcell Band dan menelurkan dua album kini kembali mengenalkan EDM lewat single Memory yang berkolaborasi bareng D.O.D. "Lewat single Memory, saya berusaha agar EDM lebih mudah diterima penikmat musik di Indonesia," kata Yugo DNA, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Sesuai judulnya, lagu `Memory` bercerita tentang arti sebuah kenangan. Dengan dentuman beat yang rapat dan kencang dibalut dengan emosi seorang D.O.D membuat lagu yang dirilis dalam bahasa Inggris dan Indonesia ini terasa lebih mudah masuk ke telinga.Â
"Lewat lagu Memory ini, keyakinan saya berlipat agar musik yang diusung musisi lokal bisa menembus pasar mainstream dan diterima semua kalangan," tutur Yugo DNA.Â
Yugo DNA menyampaikan harapannya agar konsistensi dan loyalitasnya dalam berkarya dengan warna musik electronic bisa membuat masyarakat tidak menggolongkan musik electronic dance itu segmented lagi.
"Apalagi kita tahu saat ini musik EDM sedang pesat merajai chart papan atas dunia dan jumlah clubbers yang semakin hari semakin banyak. Dengan adanya electronic dance music ini, harapan saya semoga musik Indonesia terus berkembang, semakin kaya dan terus maju," tandas Yugo DNA.(Fei/Mer)
Yugo DNA Ingin Populerkan Electronic Dance Music di Indonesia
Musisi Indonesia yang cukup dikenal dunia, Yugo DNA mencoba mempopulerkan EDM kepada penikmat musik Tanah Air.
Advertisement