Liputan6.com, Denpasar Jalanan kota Denpasar, Bali, terutama di pusat wisata seperti jalan Legian, di daerah Kuta di malam hari tak pernah sepi oleh lalu lalang orang maupun kendaraan. Itu sebabnya, jarak 500 meter di jalan Legian bisa menghabiskan waktu sampai 30 menit dengan mobil.
Â
Â
Pun begitu Jumat (17/10/2014) malam. Sedianya, Nicholas Saputra dijadwalkan hadir mal Beachwalk, Kuta untuk mengenalakan film barunya, Pendekar Tongkat Emas di open air cinema Bali International Film Festival 2014 atau Balinale 2014. Â Â
Â
Nico, sapaannya, baru saja menghadiri sebuah acara di Korea Selatan. Ia hanya  transit di Jakarta dan langsung lanjut terbang ke Bali untuk menghadiri acara Balinale 2014. Agar bisa sampai jam 8 malam waktu setempat di lokasi, Nicholas Saputra memilih naik ojek dari bandara ketimbang naik mobil jemputan panitia.Â
Â
Nico sampai di tempat acara tepat waktu. Di hadapan belasan bule yang sedang nonton rangkaian film pendek dan film dokumenter, trailer Pendekar Tongkat Emas diputar.Â
Â
Para turis bule tampaknya tertarik dengan film Pendekar Tongkat Emas. Sebab, mereka antusias bertanya. Ada yang bertanya seputar kamera yang digunakan dalam film tersebut, ada pula yang bertanya apa adegan laga di film itu pakai teknik kawat (sling) atau dibantu komputer grafik atau CGI.Â
Â
"Film ini menggunakan jenis kamera digital yang pertama digunakan untuk ukuran film Indonesia," kata Nico. "Selain memakai sling, ada juga teknik CGI," jawabnya lagi.Â
Â
Para turis tampaknya antusias melihat film Indonesia yang mengangkat kisah pendekar dengan setting masa lampau. "Film laga seperti ini sangat populer di Indonesia pada tahun 1970-an dan 1980-an, tapi tak pernah dibuat lagi sejak itu," katanya dalam bahasa Inggris yang fasih di hadapan para bule.Â
Â
Pendekar Tongkat Emas yang dibintangi Nicholas Saputra bersama Christine Hakim, serta Reza Rahadian, dan disutradarai Ifa Isfansyah untuk Miles Production, dijadwalkan rilis di bioskop 18 Desember 2014.