Sukses

Salman Aristo: Film Sebagai Corong Aspirasi Anak Muda

Film menjadi magnet yang cukup menarik bagi anak muda Indonesia. Mereka bukan saja ingin unjuk gigi di depan kamera, tapi di belakang layar.

Liputan6.com, Jakarta Film menjadi magnet yang cukup menarik bagi anak muda di Tanah Air. Bukan hanya dengan unjuk gigi di depan kamera, namun juga bergelut di belakang layar. Intip saja maraknya short movie alias film pendek yang dipajang di berbagai film festival.

Meningkatkan kualitas generasi muda yang ingin terjun ke dunia film, jaringan bioskop Blitz bekerja sama dengan CJ CGV (jaringan bioskop Korea) kembali menggelar pelatihan film yang diberi tajuk "Toto's Film Making Class".

Dituturkan Dian Sunardi selaku Direktur Blitz, `Toto Film Making Class` tahun ini merupakan repetisi dari acara serupa yang diadakan tahun lalu.

"Animo generasi anak muda Indonesia terhadap dunia perfilman sangat tinggi. Kami berharap tahun ini karya yang dihasilkan bisa lebih baik lagi," kata Dian Sunardi saat jumpa pers di SMK 57, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2014).

Untuk tahun ini, lanjut Dian Sunardi, kegiatan bakal dilaksanakan selama dua tahun dan diadakan di dua kota yakni Jakarta dan Bandung. Beberapa nama besar di dunia perfilman turut andil menjadi mentor. Mereka ialah Salman Aristo (penulis Laskar Pelangi dan Ayat-Ayat Cinta), Ardy Octaviand dan editor film Cesa David Luckmansyah.

"Sebagai pengalaman, makin dini mereka dikenalkan dengan film sebagai corong untuk menyampaikan aspirasi, maka makin kaya, warnanya makin luar biasa. Karena film bisa menawarkan banyak hal untuk mereka," ujar Salman Aristo.

Salman Aristo menambahkan, pelatihan tahun ini akan lebih detail membedah ilmu perfilman. "Kami para mentor diminta untuk menyiapkan buku panduan bagi peserta. Lalu durasinya lebih panjang sehingga lebih leluasa membedah perfilman," sahut Salman Aristo.(Jul/Mer)

Video Terkini