Liputan6.com, Jakarta Nama Andrea Tacchi, dikalangan penikmat seni musik instrumen gitar klasik sudah tak asing lagi. Selain jago bermain gitar, Andrea Tacchi juga digandrungi karena gitar buatannya.
Â
Sebut saja Filomena Moretti, Flavio Cucchi, Carlo Marchione, Antigoni Goni, Robert Gruca, Colin Davin, Minoru Inagaki hingga Marcelo Kayath, mereka musisi kelas dunia yang memakai gitar buatan Andrea Tacchi.
Â
Meski namanya telah mendunia, namun Andrea Tacchi tidak pelit ilmu. Dalam acara Jakarta Internasional Guitar Festival (JIGF) 2014 yang digelar di Hotel Alila, Pecenongan, Jakarta, ia berbagi pengetahuan dalam membuat gitar yang bertajuk Archipelago.
Â
Dan gitar itu pun langsung dibeli Ridwan Tjiptahardja, kolektor asal Bandung, Jawa Barat. Sayangnya, Ridwan tak mau membocorkan harga gitar tersebut.
Â
"Gitar beliau berada di kisaran 22.000 Euro lebih, atau sekitar lebih dari Rp300 jutaan. Bahkan ada beberapa yang harganya mencapai setengah miliar," ungkap Ridwan Tjiptahardja, Kamis (13/11/2014)
Â
"Gitar ini berbahan kayu Brazillian Rosewood atau dengan bahasa latin Dalbergia Nigra. Ada butiran batu yang menjadi ornamen disekitar lubang gitar, itu merupakan batu berharga dari Afrika. Nah kalau lihat tuning machine, itu terbuat dari solid perak. Untuk tombol pemutarnya terbuat dari tanduk banteng. Dan kalau harus ikuti prosedur, harus waiting list selama 12 tahun. Pesan sekarang, bayar setengah, 12 tahun lagi baru jadi," ujar Ivan, salah satu rekan Andrea Tacchi.
Â
Bukan tanpa alasan Andrea Tacchi bisa memenuhi keinginan konsumennya setelah 12 tahun. "Dia itu bikin satu gitar saja butuh waktu selama 400 jam. Jadi kalau dia dalam kondisi fit dan sehat bugar, paling setahun hanya mampu buat 6 gitar. Makanya para konsumen harus tunggu giliran," tutup Ivan.(Cho/Mer)