Liputan6.com, Jakarta Meski berasal dari satu partai yang sama (PDI-P) dengan presiden Joko Widodo (Jokowi), namun Nico Siahaan mengaku bingung dengan tidak adanya bentukan kementerian ekonomi kreatif di kabinet Jokowi. Namun Nico berusaha memaparkan dugaan alasan Jokowi tidak membentuk kementrian tersebut.
Menurut Nico, Jokowi saat ini perlu memilah mana yang menjadi prioritas kerjanya. Menurutnya, bukan berarti ketika kementrian tersebut tidak terbentuk, maka Jokowi tidak konsen terhadap ekonomi kreatif di Indonesia.
"Saya rasa Bapak Presiden pasti punya alasan tersendiri. Mungkin Pak Jokowi masih mengurusi apa yang menjadi prioritasnya seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan," ungkap Nico di Permata Hijau, Jakarta Selatan, Jumat (14/11/2014).
Nico juga menepis pertanyaan awak media ketika banyak yang meragukan Nico yang berasal dari satu partai dengan Jokowi, namun tidak mengetahui pasti alasan Jokowi tidak membentuk kementrian ekonomi kreatif.
"Nggak ada kaitan langsungnya sama saya kalau itu, karena kan beda kamar. Kita parlemen. Mungkin UU Ekonomi kreatif bisa dibuat supaya pemerintah daerah bergerak ada dasarnya. Ini hanya masalah nomenklatur kok," tegasnya.
Namun Nico berjanji, untuk mengurusi ekonomi kreatif, akan diusulkan kepada Jokowi untuk membentuk suatu lembaga atau badan yang setingkat lebih tinggi dari kementrian.
"Kalau cuma badan, kekuatannya beda. Nggak bisa mengeluarkan kepmen (keputusan menteri). Payung undang undangnya juga apa kalau cuma badan? Makanya nanti diusulkan untuk membentuk lembaga super body yang garis tugasnya langsung dengan Bapak Presiden," ujarnya.
Nico Siahaan Bingung Tidak Ada Kementrian Ekonomi Kreatif
Nico Siahaan yakin, alasan Presiden Jokowi tak membentuk kementerian ekonomi kreatif karena Presiden fokus dengan hal yang lebih penting.
Advertisement