Liputan6.com, Jakarta Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebantak dua ribu rupiah, ternyata sangat berdampak bagi penyanyi dangdut Jenita Janet. Pelantun Direject ini bahkan tak mau sembarangan pakai kendaraan pribadi.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, ia pun setuju dengan ketetapan tersebut. Akan tetapi, ia ingin pemerintah punya solusi untuk memberikan kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang transportasi publik. Menurutnya, pengadaan fasilitas kendaraan umum yang memadai menjadi salah satu jalan keluar terbaik.
"Menyediakan angkutan umum bus lima tingkat. Menurut aku bakal banyak orang-orang yang memilih untuk memakai faslitas itu. Karena bisa menghemat pengeluaran budget buat beli BBM," kata Jenita Janet dihubungi via telpon, Rabu (19/11/2014).
Advertisement
Apabila sudah terpenuhi, masyarakat jadi lebih senang menggunakan kendaraan umum ketimbang membawa kendaraan pribadinya. Hal itu juga akan mengurangi angka kemacetan, terutama di Jakarta.
"Kalau anggkutan umum fasilitasnya bagus, masyarakat jadi senang naik angkot, sehinggga kuota kendaraan di jalan raya bisa berkurang," ujarnya.
Pelantun Direject ini pun menutukan, dirinya akan menggunakan kendaraan pribadinya hanya untuk menyambangi tempat-tempat tujuan yang penting, seperti bekerja. Dengan begitu, Jenita bisa mengirit bahan bakar kendaraannya
"Naiknya BBM jadi menghindar waktu-waktu keluar rumah yang tidak terlalu penting," katanya.
Â