Liputan6.com, Yogyakarta Kota Yogyakarta kembali menyatukan musisi jazz lokal, dan nasional yang dipadukan dengan musik tradisional dalam acara yang diberi tajuk Ngayogjazz 2014. Menurut Novindra Diratama, Board of Creative Ngayogjazz, ada 51 musisi yang akan tampil di acara yang akan berlangsung pada Sabtu, 22 November 2014.
Serunya, acara Ngayogjazz 2014 digelar bukanlah di kawasan perkotaan seperti pada umumnya, panitia justru memilih pedesaan dengan alasan agar musik jazz berubah. Novindra Diratama mengatakan bahwa musik jazz selama ini terbatas dengan status sosial.
"Ngayogjazz 2014 ini diadakan untuk mempertemukan pemikat, penikmat, pemerhati musik jazz yang sering dianggp elit oleh masyarakat. Event ini dibuat untuk kegembiraan dan energi positif," ungkap Novindra, saat jumpa wartawan di Momento Kafe, Yogyakarta, Kamis (20/11/2014).
Advertisement
Musik jazz ini bukan kali pertama dihelat di desa wisata Brayut. Pada 2012 lalu, event ini pun pernah dibuat dan menjadi kenangan manis buat penontonnya.
"Kami bangga Ngayogjazz kembali digelar di Brayut. Pada 2012 lalu, Ngayogjazz merupakan acara yang spektakuler karena lebih dari 14 ribu orang yang menonton di sini tanpa insiden. Tentu saja hal itu tak terlupakan. Apalagi, masyarakat di sini mulai kecanduan musik jazz," ujar pendiri desa Brayut, Budi Utama sembari tertawa.
Agar penonton musik jazz dalam Ngayogjazz ini semakin meluap, pihak penyelenggarakan menyediakan transportasi secara gratis. Bis-bis ini akan menunggu di dua shuttle yaitu bunderan UGM dan Jogjatorium, Gedongkuning.
Menurut Aji Wartono, salah satu founder Ngayogjazz, bis-bis tersebut akan mengantar para penontonnya hingga ke desa Brayut. "Ini baru pertama kalinya sponsor menyediakan shuttle bus. Bis-bis itu juga menunggu hingga akhir acara pada pukul 23.00 Wib, untuk kembali ke kota."(Mer)
Â
Â
Â