Liputan6.com, Jakarta Bersama dengan Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2014, Elfin Pertiwi, PT Sushi Tei Indonesia melakukan penanaman pohon guna merehabiltas lahan kritis di Gunung Pancar yang terletak di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/11). Ada berbagai jenis pohon yang ditanam dilahan kritis tersebut, seperti pohon Rasmala, Puspa, Salam dan Mahoni. Keempat jenis pohon tersebut adalah tanaman khas Jawa Barat.
Kegiatan penanaman pohon ini diikuti oleh 200 karyawan serta jajaran direksi PT Sushi Tei Indonesia sebagai salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap pelestarian lingkungan di Indonesia.
"Masih banyaknya lahan kritis yang telah membelah tanah atau retak retak karena kurangnya tanaman keras yang mampu mengikat kembali struktur tanah. Untuk itu perlu upaya pelestarian hutan agar tetap terjaga, dan ancaman kerusakannya dapat dikurangi, untuk itu diperlukan adanya suatu pengolahan yang terpadu dari seluruh unsur kalangan masyarakat, LSM, pemerintah dan swasta," ujar Presiden Direktur PT Sushi Tei Indonesia, Kusnadi Rahardja, di Gunung Pancar, Bogor, Sabtu (22/11/2014)
Sementara itum Elfin Pertiwi yang baru kembali dari kompetisi bergengsi Miss International 2014 di Tokyo, Jepang mengaku senang karena ini merupakan tugas pertamanya dari Jepang. Elfin Pertiwi memang berhasil meraih prestasi Top Ten dan The Best National Costume yang bertema Tale of Siger Crown Lampung.
"Ini adalah tugas pertama saya sekembali dari Jepang, senang rasanya dapat berkumpul bersama teman teman dari Sushi Tei Indonesia untuk melakukan aktivitas lingkungan dengan penanaman pohon di Gunung Pancar ini, semoga apa yang telah dilakukan oleh PT Sushi Tei Indonesia dapat menjadi contoh untuk pelaku usaha lainnya untuk melakukan hal yang sama," jelas Elfin.
Untuk keberhasilan kegiatan penanaman ini, pihak PT Sushi Tei Indonesia juga menjalin kerjasama dengan lembaga nirlaba Green Edelweiss Foundation dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat. "Nanti pohon-pohon yang telah ditanam tersebut akan dilakukan pemeliharaan sampai kondisi pohon mampu untuk tumbuh dan hidup, jadi tidak ditinggal begitu saja," jelas Kusnadi Rahardja.
Advertisement