Liputan6.com, Jakarta Sejak dikenal lewat lagu Andai Ku Gayus Tambunan tiga tahun lalu, Bona Paputungan identik dengan lagu-lagu bernada kritis. Banyak yang salut, tapi ada juga yang skeptis. Bahkan, belum lama ini Bona juga sempat dicekal saat naik pentas.
Peristiwa itu terjadi saat perayaan Sumpah Pemuda di Silang Monas, Jakarta Pusat, akhir Oktober lalu. Bona Paputungan bersama rekan satu bandnya yakni Hardjuno Wiwoho dan Digo DZ diundang untuk mengisi acara. Ia pun mengajukan daftar lagu, diantaranya Terjerat Hutang Abadi.
"Di beberapa jam mau manggung, tiba-tiba dibatalkan sepihak oleh panitia. Alasannya tidak jelas. Jadi kami pikir kami dilarang mangung karena liriknya kritisi pemerintah," kata Bona di Kota Wisata, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.
Dicekal tampil tak membuat Bona Paputungan kapok. Buktinya ia bersama Hajuno dan Digo membuat grup The HMS Band. Grup musik ini berkiblat pada lagu-lagu yang mengkritisi pemerintah. Dalam waktu dekat, mereka akan mencetak 50 ribu keping CD dan mendistribusikan ke penjuru Indonesia.
"Sampai saat ini sudah beredar 10 ribu keping. Ini mau ditambah lagi, biar lagu-lagu kami makin dikenal publik," sahut Harjuno.(Jul/Mer)
Nyanyikan Lagu Kritis, Bona Paputungan Sempat Dicekal
Bona Paputungan pernah dibatalkan secara sepihak oleh panitia penyelenggara beberapa jam sebelum manggung.
Advertisement