Sukses

Sony Pictures Diretas Hacker, Film-film Besar Bocor ke Internet

Lima film besar milik Sony Pictures bocor ke internet akibat diretas hacker. Dua diantaranya bahkan belum dirilis di bioskop.

Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Lebih dari lima film besar hasil produksi Sony Pictures dikabarkan bocor ke Internet akibat ulah hacker. Seperti dikutip dari Ace  Showbiz, Senin (1/12/2014), beberapa di antaranya bahkan masih beredar di bioskop.

Termasuk Fury  (film bertema PD II milik Brad Pitt), Mr.  Turner, Still Alice, To Write Love  on Her Arms, hingga Annie yang merupakan film paling diantisipasi dan baru direncanakan rilis pada 19 Desember 2014 mendatang.

"Pencurian terhadap konten-konten Sony Pictures Entertainment  adalah sebuah masalah kriminal, dan kami tengah bekerjasama dengan pihak yang berwajib untuk menyelesaikan masalah ini," ucap juru bicara Sony Pictures, Sabtu (29/11/2014).

Sejak kebocoran terjadi, Annie, yang dibintangi oleh Quvenzhane  Wallis dan  Jamie Foxx, sudah didownload  206 ribu kali, Sementara To Write Love on Her Arms, yang diset untuk meluncur pada Maret tahun depan, baru diunduh kurang dari 100 ribu alamat IP.

Angka itu berbeda jauh dengan film Fury yang disedot hingga 1,2 juta kali sejak bocor pada selasa lalu. Padahal, meskipun masih tayang di sejumlah bioskop dan baru akan merilis versi DVD/Blu-ray nya pada tahun depan, film garapan David Goyer itu sudah tayang sejak tanggal 17 Oktober 2014 dan meraup keuntungan sampai USD 171, 1 juta dari budget sekitar USD 68 juta.(Feb/Ade)

Selanjutnya >> Awal mula Insiden 'Hacker' Sony Pictures

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Awal mula Insiden 'Hacker' Sony Pictures

Seperti diketahui, pada hari Senin (24/11/2014) lalu , gambar tengkorak dan sebuah pesan yang berbunyi 'Hacked by #GOP' muncul pada komputer perusahaan.

GOP, yang merupakan singkatan dari Guard of Peace, mengatakan kalau mereka akan merilis berbagai konten rahasia milik Sony Pictures.

Hingga hari Minggu kemarin, Sony masih berjuang untuk memulihkan sistem mereka. Menurut Reuters, mereka sampai meminta bantuan ke FireEye Inc's Mandiant forensics  unit untuk menangani masalah ini. Targetnya, sistem email diharapkan bisa kembali normal pada hari ini.(Feb/Rul)