Liputan6.com, Jakarta Layar di belakang panggung merangkum perjalanan karier bermusiknya. Dari mulai merambah festival, konser yang selalu dipadati penggemar hingga dianugerahi sebagai penyanyi pendatang baru terbaik dari sebuah majalah musik.
Hingga kemudian, pria bernama asli Muhammad Tulus Rusydi naik ke atas panggung dan menghebohkan arena konser `Gajah Tulus` di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2014) malam.
Dengan setelan jas berwarna hitam, Tulus memainkan lagu Baru sebagai pembuka konsernya itu. Sebelum tampil, ia bahkan sempat berjalan di atas panggung yang menyerupai catwalk dan menyapa ribuan penonton yang hadir.
Dibalut histeria penonton yang antusias menyambut penampilannya, Tulus tak berhenti untuk memanaskan penampilan di atas panggung.
"Selamat datang di konser saya. Perkenalkan nama saya Tulus, dan saya senang menjamu teman-teman di sini. Jangan ragu untuk bernyanyi sekeras-kerasnya," sapa penyanyi kelahiran Bukittinggi, 20 Agustus 1987 ini.
Diorama dipilih Tulus untuk melanjutkan penampilannya. Balutan musik jazz serta tata visual bernuansa broadway menghiasi aksi panggungnya kali ini.
Hingga kemudian, Gajah, Satu Hari di Bulan Juni, dan Teman Pesta berturut-turut dibawakan oleh Tulus dan sukses menghangatkan konser. Kejutan diberikan Tulus saat membawakan lagu Tuan Nona Kesepian. Dengan format acapella, Tulus kembali mengajak penonton bersuara.
Penyanyi yang sudah mengemas dua album itu kembali memanjakan telinga pecinta musiknya dengan melantunkan lagu Mengagumimu Dari Jauh, Bunga Tidur, Tanggal Merah dan Juwita Malam. Tulus memberi kejutan dengan berduet bersama Bonita di lagu `Juwita Malam`.
Tulus tahu betul kalau sekitar 4 ribu penonton yang memadati konsernya di Jakarta mengenal dengan baik lagu-lagunya. Tak heran, saat lagu-lagu semacam Jatuh Cinta, Teman Hidup, Lekas, 1000 Tahun Lamanya, Sepatu dan Sewindu dinyanyikannya, koor penonton pun membahana di setiap sudut arena konser. Suasana menjadi riang dan enerjik karena paduan suara mendadak itu.
Kejutan demi kejutan juga ditampilkan Tulus dalam rangkaian konser yang lebih dulu dimulai di Bandung. Seperti saat dirinya mengajak RAN naik ke atas panggung menyanyikan lagu Kita Bisa. Juga Lagu Untuk Matahari bersama Vidi Aldiano, Raisa dan Endah N Rhesa.
Jangan Cintai Aku Apa Adanya menutup konser berdurasi dua jam yang dipersembahkan dengan apik oleh Tulus. Balutan aransemen musik pop jazz, tata panggung dan suara yang megah, menjadikan konser `Gajah Tulus` layak disebut sebagai salah satu pertunjukan musik terbaik yang digelar di penghujung tahun.(Gie/Mer)