Cerita Haikal Kamil Belajar Jadi Pendeta di Film Toba Dreams

Liputan6.com, Jakarta Aktor muda Haikal Kamil kini sedang disibukan dengan syuting film teranyarnya berjudul Toba Dreams. Film dengan genre drama keluarga yang berbalutkan romance dan action ini diproduksi oleh Semesta Sinema yang sebelumnya memproduksi film Sepatu Dahlan dan sempat meraih penghargaan, sebagai Film Anak Terbaik versi Apresiasi Film Indonesia 2014, serta masuk nominasi FFI 2014 kategori sinematografi dan penata suara terbaik.

"Buat gue ini sebuah film yang cukup bagus. Di film Toba Dreams juga banyak pesan moral buat masyarakat. Apalagi pada zaman sekarang banyak yang merasakan seperti cerita di film ini," ujar Haikal saat dihubungi via telpon, Minggu (7/12/2014).

Untuk perannya di film ini, adik kandung Zaskia Adya Mecca itu berperan sebagai Sumurung, seorang anak yang sangat penurut. "Saking penurutnya dia (Manurung) mau saja menjadi pendeta saat ayahnya minta. Padahal gue belum pernah tahu peran pendeta seperti apa," kata Haikal.

Demi profesionalitas dalam pekerjaannya, Haikal pun mengaku melakukan observasi langsung. "Iya gue langsung observasi ke HKBP Menteng mau belajar bagaimana sosok pendeta yang suka mengayomi sebenarnya. Bahkan gue langsung ke rumah pendetanya," jelasnya.

Menurut Haikal, bisa bermain dalam film Toba Dreams, memberikan dirinya ilmu baru. "Banyak kesan-kesan gue alami selama syuting, karena gue main sama senior-senior. Dan lagi selama syuting 2 minggu di Balige, Sumatera Utara, gue nggak pulang. Gue merasakan kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupan gue sehari-hari. Bahkan di sana minimarket pun cuma ada satu," kenangnya.

Selama menjalani syuting, Haikal menyempatkan waktu mencicipi makanan setempat. "Makanan yang sangat terkenal disana Bapang (babi panggang). Tapi gue nggak makan, karena itu kan babi. Akhirnya gue makan mie ayam lili. Salah satu makanan yang enak disana," jelasnya.

Haikal pun berharap agar masyarakat menonton film yang akan dirilis tahun 2015 itu. Kata dia, film produksi Citra Semesta Sinema itu memiliki pesan moral yang patut dicontoh. "Pesan moralnya sangat bagus dan yang pasti film ini bisa diterima oleh masyarakat," tandasnya.

Film yang disutradarai oleh Benny Setiawan ini bercerita perjuangan Sersan Tebe (Mathias Muchus) dengan penuh perjuangan mengurus anak-anaknya. Mengurus anak tak semudah yang dibayangkan Tebe, ia harus mengalami kesulitan saat anak sulungnya Ronggur (Vino G Bastian) yang memberontak ketika mencintai wanita beda agama bernama Andini (Marsha Timothy). Kisah Sersan Tebe dan anaknya bermula dan berujung di keindahan Balige di Danau Toba.