Sukses

Panti Asuhan Hati Suci, 100 Tahun Melayani Masyarakat

Didirikan pada 26 Oktober 1914 pada masa perang dunia I, Panti Asuhan Hati Suci kini masih berdiri di bawah naungan ibu Fransisca Setiati.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah masyarakat urban yang kian individualis, Panti Asuhan Hati Suci menyediakan fasilitas untuk membantu merawat dan membimbing anak-anak yang terlantar dari keluarganya.

Kepedulian terhadap anak bangsa ini ternyata sudah berlangsung sejak 100 tahun silam oleh sang pendiri, ibu Lie Tjian Tjoen pada masa Perang Dunia I. Kini tugas ibu Fransisca Setiati, direktur Rumah Hati Suci, yang sampai saat ini masih setia menemani anak-anak asuhnya. 

 

(foto: Ibu Fransisca Setiati)

"Rumah Hati Suci ini sudah berdiri 100 tahun yang lalu 26 Oktober 1914. Baru kemarin merayakan anniversary. 100 tahun lalu didirikan oleh Lie Tjian Tjoen, istri seorang kapiten yang peduli tentang kemanusiaan," jelas Ibu Sisca ketika ditemui Liputan6.com belum lama ini dalam acara ibadah dan perayaan Harmoni SCTV di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Ibu Sisca bercerita bahwa awalnya hunian bagi anak-anak ini merupakan tempat perlindungan bagi para wanita yang kala itu dikirim dari Tiongkok untuk dijadikan pekerja seks komersial (PSK).

"Beliau (ibu Lie Tjian Tjoen) mendirikan rumah perlindungan anak perempuan. Mereka dijadikan pelacur karena perang dan sebagainya. Ada juga orang yang menitipkan anak perempuannya atau hanya meninggalkan bayi di jalan," kata ibu Sisca lagi.

(foto: ibu Lie Tjian Tjoen, pendiri rumah perlindungan Hati Suci)

Dari sanalah kemudian rumah perlindungan Hati Suci menjadi panti asuhan yang sampai saat ini masih berdiri di Jalan Hati Suci, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 100 tahun ini diperingati sebagai keteladanan sang pendiri untuk terus peduli dan membuat generasi bangsa semakin kuat. Ibu Sisca ingin mengajak masyarakat peduli sehingga tidak ada lagi orang-orang yang menelantarkan anak-anak. 

"Misinya, kami ingin mengembalikan hak-hak anak-anak di sini. Pada dasarnya kami ingin mereka juga memiliki dan menikmati fasilitas yang pada umumnya didapatkan anak seusia mereka. Mereka anak normal, hanya nasib mereka yang kurang beruntung," ucap ibu Sisca.

Selain rumah Hati Suci, ibu Sisca juga menggawangi beberapa kegiatan lain seperti Hati Suci Children Choir (HSCC), sekolah Hati Suci, dan banyak kegiatan seperti melukis dan olahraga. Pada kesempatan Harmoni SCTV nanti, HSCC akan menampilkan 53 anak didik untuk menunjukkan kebolehannya. (Put/Ade)

(anak-anak yang tergabung dalam paduan suara Hati Suci Children Choir (HSCC))

 

 

Â