Liputan6.com, Los Angeles Sony Pictures memutuskan membatalkan rilis film produksi mereka, The Interview pada hari Natal nanti setelah muncul ancaman dari hacker dan juga pihak bioskop menarik diri untuk menolak mengedarkan film tersebut.
Pertanyaannya kemudian, apa dampak pembatalan rilis film yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco ini pada penghasilan Hollywood atau box office?
Baca Juga
Tanpa The Interview milik Sony, tetap ada film yang dirilis secara massal menyambut liburan Natal pekan depan: film musikal penuh bintang Into the Woods, film drama Perang Dunia II Unbroken karya Angelina Jolie, serta film drama-kriminal milik Paramount The Gambler.
Advertisement
Selain tiga film itu, liburan Natal juga dimeriahkan tiga film blockbuster Night at the Museum: Secret of the Tomb, The Hobbit: The Battle of the Five Armies, serta film musikal keluarga Annie yang minggu depan memasuki pekan kedua rilis.
James Franco dan Seth Rogen, dua bintang The Interview.
Yang juga meramaikan bioskop Amerika, minggu depan dua film unggulan Oscar, Wild yang dibintangi Reese Witherspoon dan The Imitation Game-nya Benedict Cumberbatch, akan beredar lebih luas di masa liburan Natal.
Jika ditilik, kebanyakan film-film yang rilis di masa liburan Natal adalah yang ditujukan bagi penonton luas, berpotensi meraup untung besar sebagaimana film-film musim panas. The Interview satu-satunya film komedi dewasa bagi penonton dewasa. Menurut Hollywood Reporter, Rabu (17/12/2014), The Interview yang menceritakan upaya pembunuhan atas pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu diproyeksikan meraih USD 20 juta hingga USD 25 juta atau setara Rp 251 miliar hingga 314 miliar.
Harusnya Sony Bisa Untung
Karena The Interview ditujukan bagi penonton dewasa, yakni mereka yang menikmati komedi macam trilogi The Hangover, sedang tak ada film sejenis komedi dewasa yang rilis berdekatan dengan The Interview, maka pembatalan tayang itu tak begitu berdampak selain Sony harus menanggung rugi kehilangan jutaan dollar AS.
Analis box office Hollywood menyimpulkan, tidak ada film rilisan lain yang kelimpahan penonton akibat The Interview batal rilis. "Karena tidak ada lagi komedi dewasa yang rilis untuk menarik penonton," ujar Ben Spergel, executive vice president consumer insight di C4.
Kehilangan pendapatan akibat The Interview batal rilis akan makin melukai total pendapatan box office Hollywood dari bioskop Amerika tahun ini. Saat ini Hollywood butuh akhir yang indah di penghujung 2014. Hingga November 2014, pencdapatan Hollywood dari tiket bioskop di Amerika turun empat persen dibanding periode tahun lalu.
Bahkan, sebetulnya, disinyalir Hollywood Reporter, The Interview bakal menangguk untung bila tetap beredar. Sebab, penikmat film akan memenuhi rasa penasaran mereka untuk menonton film yang menjadi penyebab serangan hacker pada Sony. Jika itu yang terjadi, proyeksi USD 20 juta di minggu pertama bakal terlampaui.
Ya, Sony harusnya untung besar dari situasi ini. Tapi mereka telah memilih tak memutar The Interview. Mau bagaimana lagi.(Ade/Feb)
Advertisement