Sukses

Di Balik Alasan Sony Pictures Batal Rilis `The Interview`

Sony Pictures tak berdaya setelah jaringan bioskop besar di Amerika Serikat menolak memutar The Interview setelah diancam hacker.

Liputan6.com, Los Angeles Keputusan Sony Pictures urung membatalkan film The Interview, ditanggapi Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dia menyayangkan langkah tersebut dan mengatakan Sony telah "membuat kesalahan."

Petinggi Sony Pictures, Michael Lynton, yang menjabat sebagai CEO, menanggapi komentar Obama tersebut dengan mengatakan sang presiden tidak mengerti situasi yang terjadi sepenuhnya.

"Saya menyayangkan presiden, media, dan masyarakat telah salah mengerti akan situasi yang sebenarnya terjadi," kata Lynton kepada Fareed Zakaria di acara CNN, sebagaimana dikutip Huffington Post, Jumat (19/12/2014) kemarin.

Lebih jauh bos Sony Pictures itu menjelaskan, "Kami tidak memiliki jaringan bioskop. Bukan kami yang menentukan sebuah film bisa diputar di bioskop atau tidak."

Sony Pictures tak berdaya setelah jaringan bioskop besar di Amerika Serikat seperti AMC Entertainment, Regal Entertainment, dan Cinemark menolak memutar The Interview di bioskop setelah muncul ancaman dari hacker akan serangan besar-besaran yang skalanya sama dengan serangan teroris 11 September 2001.

 

2 dari 2 halaman

Kemungkinan Rilis Lewat VOD

Sony Pictures semula tetap merilis The Interview sesuai jadwal pada 25 Desember ini. Namun, pihak Sony juga menyerahkan pada bioskop untuk memutar film itu atau tidak. Akhirnya pada Rabu kemarin, Sony merilis pernyataan, membatalkan mengedarkan karena "keputusan pihak eksebitor besar yang tak mau memutar The Interview."

"Pihak bioskop datang pada kami satu-per satu secara mendadak dan mengatakan tak mau memutar filmnya, kami sangat kaget," kata Lynton pada CNN. "Pada satu titik, kami tak punya pilihan selain membatalkan memutarnya sesuai rencana tanggal 25 Desember."

Adegan film The Interview.

Meski The Interview batal edar di bioskop, bukan berarti Sony Pictures tak memikirkan pilihan lain agar filmnya tetap bisa dinikmati publik. Lynton juga mengkaji pilihan merilis film itu lewat video-on-demand (VOD). Namun, katanya lagi, belum ada distributor VOD, semacam Netflix, yang maju mendekati Sony untuk menyediakan tempat memutar The Intreview.

"Kami tak punya cara langsung untuk menyajikan film ini pada publik Amerika, kami butuh pihak perantara untuk itu," kata Lynton.

Film The Interview bergenre komedi dewasa dibintangi Janes Franco dan Seth Rogen. Filmnya menceritakan upaya pembunuhan atas pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Film tersebut ditengarai menjadi alasan Sony Pictures diretas hacker beberapa waktu lalu. Pihak pemerintah AS sendiri sudah mengatakan Korea Utara berada di balik serangan hacker atas Sony. (Ade)

 

Baca juga: 

`The Interview` Batal Rilis, Apa Dampaknya pada Box Office?