Liputan6.com, Jakarta Ada kerikil dalam debut Lukman Sardi sebagai sutradara dengan meluncurkan film Di Balik 98. Film itu memicu amarah dari para mantan aktivis yang ikut menjadi saksi hidup dalam tragedi Mei 1998. Dianggap tak sesuai sejarah, Lukman pun disomasi.
Salah satu isi somasi itu adalah nada keberatan lantaran adanya pengibaran bendera PRD (Partai Rakyat Demokratik) dalam film Di Balik 98. Namun, saat pemutaran film untuk wartawan tersebut di Djakarta Theater, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2014), Liputan6.com yang turut menyaksikan film tersebut tak mendapati adanya bendera yang dimaksud.
Lukman pun bersuara terhadap somasi tersebut. "Saya belum tahu somasinya seperti apa. Saya mau tanya mereka sudah nonton apa belum. Dibilang pemelintiran sejarah, saya harap mereka nonton dulu," kata Lukman usai pemutaran film.
Bintang film Laksar Pelangi itu memaparkan, film Di Balik 98 memang mengangkat tema pergerakan mahasiswa untuk melengserkan Presiden Soeharto dari tampuk pimpinan. Namun, Lukman memastikan tak ada unsur tendesi terhadap kepentingan apa pun di film tersebut.
"Tema film ini adalah film keluarga percintaan dan kegelisahan yang berlatar belakang Mei 98," jelas Lukman Sardi. (fei)
Rilis Film Di Balik 98, Lukman Sardi Disomasi Mantan Aktivis
Menurut Lukman Sardi, pihak yang protes terhadap film Di Balik 98 sebaiknay menonton terlebih dahulu film garapannya tersebut.
Advertisement