Liputan6.com, New York Revolusi digital mau tak mau memakan korban. Salah satunya adalah film dari pita seluloid.
Sejak kamera digital kian berkualitas, semakin sedikit film yang disyut dengan pita seluloid. Akibatnya, produsen film pita seluloid nyaris gulung tikar.
Salah satunya adalah produsen film Kodak. Selama lebih dari setengah tahun, perusahaan ini berjuang agar terhindar dari kebankrutan. Sekarang dewa penyelamat datang pada perusahaan tersebut.
Advertisement
Diwartakan Wall Street Journal, Rabu (4/2/2015), Kodak telah menyepakati perjanjian kerjasama dengan pemain utama bisnis film dunia yakni enam studio besar Hollywood.
Keenamnya adalah Twentieth Century Fox, Paramount Pictures, Sony Pictures, Universal Pictures, Walt Disney Pictures dan Warner Bros. Mereka sepakat untuk membeli dimuka pasokan bahan baku film-film dari Kodak selama beberapa tahun ke depan. Hal ini demi mencegah perusahaan itu berhenti beroperasi. Kabar ini dikatakan CEO Eastman Kodak Co. Jeff Clarke dalam wawancara dengan Wall Street Journal.
Quentin Tarantino.
Clarke memulai negosiasi dengan enam studio tersebut sejak tahun lalu. Kala itu, karena transisi teknologi film seluloid ke digital, penjualan produk Kodak turun hingga 96 persen dari 2006-2014.
Sejumlah sutradara besar seperti Quentin Tarantino, Christopher Nolan, dan J.J.Abrams masih menggunakan film seluloid, tapi mayoritas sineas telah beralih ke digital.
"Kami hampir sampai pada keputusan untuk berhenti menyediakan produk film," kata Jeff Clarke. "Dengan kerjasama yang ada bersama studio-studio film besar dan para sineas, bisnis kami tetap bisa berjalan."
Meski saat ini penggunaan proyektor film seluloid di bioskop terus turun, hal tersebut akan membuat perusahaan Kodak berjalan. "Sepanjang ada komitmen dari studio untuk menggunakan film negatif," kata Clarke.
Clarke mengatakan, Kodak akan pada posisi impas tahun depan dan diharapkan untung tahun depannya lagi.(Ade/Feb)