Sukses

Finalis Puteri Indonesia 2015 Unjuk Diri di Malam Bakat

Para finalis Puteri Indonesia 2015 yang mewakili provinsi Indonesia dari Sabang sampai Marauke

Liputan6.com, Jakarta Keragaman budaya merupakan salah satu warna yang terdapat dalam setiap karakter para peserta Puteri Indonesia. Pada salah satu rangkaian karantina Puteri Indonesia 2015 yang berlangsung sejak 11 Februari 2015, Yayasan Pueri Indonesia (YPI) menyelanggarakan malam seni dan budaya/ malam bakat, dimana para finalis Puteri Indonesia 2015 yang mewakili provinsi Indonesia dari Sabang sampai Marauke, unjuk bakat berkolaborasi dengan promosi seni dan budaya dari daerahnya masing masing.

Dengan mengambil lokasi di studio 3 Indosiar, Senin (16/02/2015).  Para finalis Puteri Indonesia tampil menunjukan keahlian di bidang dan seni budaya masing masing provinsi memperebutkan salah satu gelar Puteri Indonesia Atribut, yaitu Puteri Indonesia Berbakat. Oleh sebab itu, acara yang di pandu oleh Puteri Indonesia Pariwisata 2006, Rahma Landy menghasilkan nominasi pemenang tiga besar Indonesia berbakat.
selanjutnya akan dipilih satu orang dari mereka sebagai Puteri Indonesia Berbakat 2015 yang akan diumumkan pada malam grand final Puteri Indonesia tanggal 20 Februari 2015.

Penilaian dilakukan oleh para professional yang ahli dalam bidangnya masing masing, antara lain : Ibu Kusumadewi Sutanto, Ketua Bidang Organisasi YPI dan Ketua Dewan Juri. Ibu Petty S Fatimah; Editor in Chief & Chief Community Femina Magazine. Reza Rahadian; Professional Actor (berhalangan hadir), Ibu Widianti Putri Wardhana; Pelaku Usaha, Bapak Johny Darmawan; Automotive Expert. Bapak Dwiki Dharmawan; Senior Professional Musician, Ibu Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd.; Ketua Umum KOWANI, Bapak Budiman Sudjatmiko; aktivis dan politikus, Ibu Dra. Happy Farida; Wakil Ketua Tim Penggerak PLK DKI, Bapak Mega Angkasa; Ketua Umum Harian juga bertindak selaku sekretaris dewan juri.

Finalis Puteri Indonesia melakukan unjuk bakat dengan menggunakan busana daerah alat musik dari daerah masing masing, salah satunya adalah Finalis Puteri Indonesia Daerah Lampung yang menampilkan kombinasi tari Melinting, lagu Lipang lipang dan alat musik asli Lampung Cetik atau Gamolan Pekhing yang terbuat dari bamboo dengan ciri khas laras pelok enam nada saja.

Sementara Tari melinting merupakan tarian tradisional Lampung yang hampir punah. Tarian ini peninggalan Keratuan Melinting daerah Lampung Timur, dulunya hanya boleh dibawakan oleh Putera dan Puteri Ratu Melinting dan dipentaskan di Balai Adat saja.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri K Wardani mengatakan bahwa ajang unjuk bakat ini adalah selain untuk menanamkan kecintaan remaja Indonesia terhadap budaya bangsa yang beragam, juga untuk melestarikan nilai nilai luhur dari seni dan budaya yang diwarisakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.  
"Selain itu dari segi pariwisata dapat dikembangkan kesenian tradisional yang berbasis budaya  baik di tingkat nasional maupun international," ujar Putri, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya ini.