Sukses

Mark 'Blink 182' Tegaskan Tak ada Reuni +44

Sejumlah spekulasi muncul mengiringi perpecahan Blink 182, termasuk kelahiran +44. Benarkah demikian?

Liputan6.com, San Diego, Amerika Serikat Tak bisa dipungkiri, perpecahan yang dialami Blink 182 membawa band punk asal Diego, Amerika Serikat tersebut ke sejumlah spekulasi, termasuk kelahiran +44 yang merupakan proyek sampingan Mark Hoppus (vokal, bass) dan sang drummer, Travis Barker di luar Blink 182.

Sayang, belum juga berkembang, harapan fans soal +44 langsung dibumihanguskan oleh Mark melalui kicauan di akun Instagramnya. Dipastikan Mark, meski Blink 182 sudah ditinggal oleh Tom DeLonge (vokal, gitar), mereka akan tetap setia berkarya di band yang berdiri sejak 1992 silam itu.

"Aku membaca beberapa komentar (soal latihan pertama Blink-182 tanpa Tom DeLonge). Terimakasih untuk segala semangat kalian tapi tak ada yang namanya reuni +44," tutur Mark.

Mark 'Blink 182' Tegaskan Tak ada Reuni +44

(Mark Hoppus bersama tiga personel +44)

Ditambahkan Mark, lambang +44 yang sempat muncul dua minggu kemarin hanyalah sekedar stiker belaka. Ia pun meminta fans untuk tetap mendukung mereka di festival musik Musink 22 Maret 2015 mendatang.

"Akan ada banyak lagu-lagu lama yang akan dimainkan. Ini (Permainan Blink-182)  akan menjadi waktu yang menyenangkan," tutup Mark.

Seperti diketahui, meski sudah tidak lagi bersama Tom DeLonge, Mark Hoppus dan Travis Barker memutuskan untuk jalan terus. Keduanya bahkan resmi menggandeng personel Alkaline Trio, Matt Skiba untuk menggantikan posisi Tom.(Feb)

Next >> Sejarah +44

2 dari 2 halaman

Sejarah +44

+44 terbentuk tak lama setelah Blink 182 hiatus di tahun 2005. Digawangi oleh Mark Hoppus Mark Hoppus, Travis Barker, Shane Gallagher, dan Craig Fairbaugh, band yang mengusung aliran punk ini merilis album pertama mereka bertajuk When Your Heart Stop Beating.

Sayang, setelah Blink 182 memutuskan untuk bersatu kembali di tahun 2009, nasib band ini menjadi tak tentu arah. Mark pun kemudian memutuskan untuk menidurpanjangkan +44 dan kembali fokus pada Blink 182.

Di masa jayanya, +44 tergolong aktif menelurkan single-single hits, termasuk lagu No It Isn't yang berisikan uneg-uneg Mark soal kelakuan Tom DeLonge.