Liputan6.com, Hannover Seperti janjinya, Lola Amaria memenuhi undangan Leibniz Universität Hannover, BUGI e.V. (Bildung und Gesundheit für Indonesien), organisasi masyarakat di Hannover yang mengusung isu pendidikan dan kesehatan di Indonesia, Kirchliche Entwicklungsdienst (KED), lembaga yang bergerak dalam bidang sosial politik dan Watch Indonesia! memutar film INERIE pada Jumat (20/2) di Kota Hannover, Jerman.
"Saya minta maaf, tahun lalu INERIE belum bisa diputar. Nah kebetulan saya hadir di Berlinale tahun ini, jadi saya sekalian saja saya penuhi janji memutarnya," jawab Lola Amaria dalam pesan pendeknya kepada Liputan6.com, Jumat (20/2/2015).
Lola menambahkan bahwa Leibniz Universitat Hannover memang ingin menjadikan film ini sebagai kajian keilmuan untuk mempelajari tentang isu kematian ibu dan anak di Indonesia. "Mereka sangat peduli dengan tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia. Makanya semua mahasiswa dan dosen diwajibkan nonton film ini," ujar Lola lagi.
Saat ditanya perasaannya ketika filmnya diputar di Hannover, Lola menulis bahwa dia bangga kalau film itu menjadi bahan kajian dan membangkitkan minat pemerintah negara lain untuk membantu. "Film kan bukan hanya tontonan, banggalah bisa ajak mereka bantu ibu-ibu yang terancam hidupnya karena melahirkan," tambah perempuan cantik berbintang Leo ini.
Film Inerie bercerita tentang sepasang saudara kembar bernama Bello dan Bella yang menjadi piatu sejak lahir setelah sang ibu meninggal dalam proses melahirkan mereka.
Enggan nasib serupa menimpa Bella dan perempuan desa yang tengah mengandung, Bello berupaya memberikan pengertian akan pentingnya penanganan medis melalui Puskesmas dan rumah sakit bagi ibu hamil guna menghindari kematian pada ibu dan bayi.
Pada kesempatan yang sama Lola Amaria juga memberikan ceramah tentang tingginya angka kematian ibu dan bayi di Nusa Tenggara Timur.