Sukses

Makna Oscar bagi Julianne Moore, Patricia Arquette & J.K. Simmons

Makna kemenangan Julianne Moore, Patricia Arquette dan J.K. Simmons di ajang Oscar 2015 berbeda dengan Eddie Redmayne.

Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan yang harus lebih dulu dijawab: Kenapa nama Eddie Redmayne tidak disebut? Bukankah ia meraih gelar Aktor Terbaik di ajang Oscar 2015?

Baiklah mari maknai dulu kemenangan Eddie Redmayne. Yang mengikuti ajang Oscar tentu masih ingat saat tiga tahun lalu Eddie tampil di panggung Oscar. Bukan sebagai pemberi hadiah apalagi yang menerima hadiah, melainkan bernyanyi bersama para bintang Les Miserables, film yang ia bintangi yang masuk nominasi Oscar tahun 2013.

Di ajang Oscar tahun itu, yang menjadi pusat perhatian utama adalah Anne Hathaway yang meraih gelar Aktris Pendukung Terbaik lewat Les Miserables. Eddie bermain apik di film itu. Tapi momennya untuk mendunia belum datang.

Eddie Redmayne

Hingga datanglah peran sebagai fisikawan lumpuh Stephen Hawking di The Theory of Everything. Akhirnya dunia melihat bakat aktingnya. Ia memenangkan Golden Globe dan Oscar-nya Inggris, BAFTA Awards. Juri Oscar pun kemudian mengakui kepiawaian aktingnya.

Sejatinya, ada beberapa tipe penghargaan Oscar. Kemenangan Eddie Redmayne adalah bentuk bahwa Oscar mengakui bakat-bakat baru nan muda. Tahun lalu juri Oscar memberinya pada Lipita Nyong'o (Aktris Pendukung Terbaik lewat 12 Years a Slave) dan tahun sebelumnya lagi pada Jennifer Lawrence (Aktris Terbaik lewat Silver Linings Playbook).

Dari sini kita beranjak pada kemenangan tiga jawara lain: Julianne Moore, Patricia Arquette dan J.K. Simmons. Berbeda dengan kemenangan Eddie, lewat tiga jawara lain, juri Oscar memberi piala sebagai bentuk penghargaan pada bakat lama yang sudah saatnya diberi apresiasi.

2 dari 2 halaman

Makna kemenangan Julianne Moore, Patricia Arquette dan J.K. Simmons

Arti Piala Oscar untuk Julianne Moore 

Mari bahas satu-satu. Julianne Moore termasuk aktris terbaik di generasinya. Ia main film layar lebar sejak awal 1990-an. Itu artinya, ia seangkatan dengan Julia Roberts dan Sandra Bullock. Namun, era 1990-an adalah milik Roberts dan Bullock, bukan milik Moore.

Sepanjang kariernya, Moore sudah lima kali masuk nominasi Oscar. Pertama tahun 1997 lewat film Boogie Nights, lalu tahun 1999 lewat The End of the Affair, tahun 2002 untuk dua film Far From Heaven dan The Hours, dan terakhir lewat Still Alice. Sandra Bullock hanya dua kali masuk radar Oscar (lewat The Blind Side tahun 2010, langsung menang, dan Gravity tahun 2014); sedangkan Julia Roberts empat kali masuk Oscar dan sudah menang pada 2000.

Bila dilihat dari filmografinya, pilihan film-film yang dibintangi Julianne Moore memang kebanyakan bukan tipe box office. Ia ikut main The Lost World: Jurassic Park (1998) tapi bintang di film itu adalah dinosaurus bukan para aktor/aktrisnya.

Makna Kemenangan J.K. Simmons & Patricia Arquette

Hal yang relatif mirip juga terjadi pada J.K. Simmons dan Patricia Arquette. 

J.K. Simmons sudah berkarier di industri perfilman sejak 1990-an. Tapi ia melulu kebagian peran-peran kecil. Yang paling diingat orang perannya sebagai bos yang galak bagi Peter Parker di trilogi Spider-Man karya Sam Raimi.

Kemenangan J.K. Simmons di Whiplash adalah bukti bahwa di balik peran-peran kecil dan komikal, ada bakat besar sebagai aktor watak.

Adegan film Whiplash.

Patricia Arquette memulai karier lebih dulu dibanding Julianne Moore. Pada tahun 1990-an, Arquette adalah bintang film spesialis film-film indie. Salah satu film indie yang ia bintangi, True Romance (1993) membuatnya terkenal di ranah mainstream. Tapi ketenaran itu hanya berlangsung sebentar.

Setelahnya, Arquette seolah tenggelam dari hingar bingar Hollywood. Ia terbilang jarang main film.

Boyhood adalah jenis film indie yang akhirnya menyita perhatian banyak orang setelah masuk radar Oscar dan berbagai festival film. Dari sini orang kembali melihat sosok Patricia Arquette. Para juri pun merasa kini saatnya memberi penghargaan padanya, sebelum ia menghilang lagi.*** (Ade)

Video Terkini