PIMPINAN teater Koma Ratna Riantiarno diminta mundur dari jabatan Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Tuntutan tadi dengan tegas dikemukakan pelukis Hardi yang juga anggota lembaga tersebut. Menurut Hardi, gaya kepemimpinan Ratna berbau Orde Baru dan terlalu sering mengutamakan Teater Koma dalam berbagai program DKJ. Di samping itu, dia menilai, keterpilihan Ratna sebagai pimpinan lembaga diwarnai praktik korupsi kolusi, dan nepotisme. "Saya minta lain kali DKJ jangan asal tunjuk (ketua)," tegas Hardi.
Hardi menampik tuntutan tadi diajukan untuk merebut kursi Ratna. Hardi mengaku, cuma bermaksud memperbaiki kinerja DKJ. "Kalau saya mengincar jabatan itu, dari dulu saya bisa menjilat sana sini," ucap Hardi.
Ratna hanya menanggapi kalem kemauan Hardi. "Wajar kalau ada yang nggak suka program saya," tutur istri pemain teater Nano Riantiarno itu, tenang. Tapi, perempuan yang jago di bidang produksi pertunjukan itu mengaku kecewa terhadap Hardi. "Seharusnya dia tak mencampuradukkan antara DKJ dan Teater Koma. Itu beda urusan," kilah kakak kandung Sari Madjid yang juga aktris Teater Koma ini. Yah, mudah-mudahan masalah ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin.
Ratna Riantiarno Dituntut Lengser dari DKJ
PIMPINAN teater Koma Ratna Riantiarno diminta mundur dari jabatan Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Tuntutan tadi dengan tegas dikemukakan pelukis Hardi yang juga anggota lembaga tersebut. Menurut Hardi, gaya kepemimpinan Ratna berbau Orde Baru dan terlalu sering mengutamakan Teater Koma dalam berbagai program DKJ. Di samping itu, dia menilai, keterpilihan Ratna sebagai pimpinan lembaga diwarnai praktik korupsi kolusi, dan nepotisme. "Saya minta lain kali DKJ jangan asal tunjuk (ketua),&q...
Advertisement
Kredit