Marwan Jafar Akan Putar Bioskop di Desa-desa

Liputan6.com, Jakarta Bertebarannya jaringan bioskop di beberapa kota besar membuat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar memiliki terobosan membuat terobosan baru. Marwan akan membuat pertunjukkan layar tancap di beberapa desa dan memutar film-film Indonesia.

"Saya kira oke juga layar tancep. Saya kira bagus, saya ambil contoh ketika film Sang Kyai kita ambil alih dan menjadi tontonan di layar tancep ke desa-desa itu luar biasa itu. Film itu punya sisi pesan yang cukup positif bahkan pesannya bisa dalam tanda kutip yah lebih dakwah karena itu ada visualisasi," ujar Marwan saat ditemui saat Gala Premier  Film Kok Putusin Gue di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/3/2015).

Lebih lanjut, Marwan mengatakan jika dengan media layar tancap di desa-desa memungkinkan masyarakat lebih mengetahui karya para sutradara Indonesia yang membuat film-film bagus.

"Ini bagus untuk masyarakat bawah. Saya juga bingung kenapa ibu-ibu suka sinetron? Karena nggak ada pilihan lain coba kalau itu ada layar tancep yang pernah ramai terjadi di jaman waktu saya kecil, kan bisa noton film yang langsung dinikmatin oleh betul-betul masyarakat yang di level paling bawah bukan hanya kelas menengah ke atas tapi kelas menengah ke bawah menikmati bioskop-bioskop yang hanya ada di Kabupaten," ujar Marwan.

Namun meski begitu, Marwan tidak menyalahkan maraknya jaringan bioskop yang hanya ada di kota-kota besar. "Saya kira positif ajah yah nggak ada persoalan sepanjang ada etika dan kompetisi bisnis sehat nggak ada masalah semakin banyak bioskop-bioskop yang di luar mainstream itu saya kira tidak ada persoalan kalau perlu sampai pelosok-pelosok tanah air kita bikin bioskop supaya animo masyarakat kita bagus dan menyerap tenaga kerja bisa menambah income ekonomi dan memberikan dimensi hiburan ke masyarakat sebagai aspek komunikasi," tutur Marwan.

Lalu, apakah Marwan puas dengan film-film Indonesia saat ini? "Sangat tidak puas perkembangannya sangat terlambat dan belum banyak film-film yang ditelurkan secara spektakuler dengan penonton yang luar biasa. Jangan diisi dengan film-film horror yang tidak jelas intinya. Kalau film ada pesan yang kuat ada nilai-nilai edukasi yang kuat," pungkasnya.