ADA yang hilang pada keseharian Indro selama Ramadan. Ini amat dirasakan pelawak Warung Kopi itu sebagai sesuatu yang sangat mengganggu. Betapa tidak, Bulan Puasa tahun ini, Indro seorang diri. Dia harus mengisi bulan penuh rahmat ini tanpa kehadiran dua sahabat sekaligus rekannya sesama pelawak: Dono dan Kasino, yang memang telah tiada.
"Hampir setiap Ramadan kita bareng. Salat bareng," kata pria yang berulang tahun setiap 8 Agustus itu, mengingat-ingat. Namun demikian, Indro rupanya lekas sadar dan berupaya bangkit. Dia tak mau kesedihan terus membelenggu dirinya untuk maju. Karena itu, dengan tidak melupakan keberadaan Dono dan Kasino, Indro tetap berusaha meneruskan tradisi komedi yang selama ini dibudayakan dalan Warkop.
"Sekarang [Warkop] saya ubah konsepnya. Meski [Dono dan Kasino] tiada, Warkop nggak boleh ikut tiada," ujar Indro. Bahkan, penggemar motor besar ini melanjutkan, sekarang ada lembaga Warkop yang diurus putra-putri personel Warkop. Ini membuat tradisi kekeluargaan Warkop yang turun temurun bakal terjaga. Sesuatu yang patut dicontoh grup-grup lawak lain.
Indro Warkop Kesepian
ADA yang hilang pada keseharian Indro selama Ramadan. Ini amat dirasakan pelawak Warung Kopi itu sebagai sesuatu yang sangat mengganggu. Betapa tidak, Bulan Puasa tahun ini, Indro seorang diri. Dia harus mengisi bulan penuh rahmat ini tanpa kehadiran dua sahabat sekaligus rekannya sesama pelawak: Dono dan Kasino, yang memang telah tiada. "Hampir setiap Ramadan kita bareng. Salat bareng," kata pria yang berulang tahun setiap 8 Agustus itu, mengingat-ingat. Namun demikian, Indro rupan...
Advertisement
Kredit