Liputan6.com, Jakarta Awal kisah cinta Frans Tumbuan dan Rima Melati berlanjut di Belanda. Frans yang memiliki sebuah restoran di Negeri Kincir Angin itu kembali dipertemukan dengan Rima. Resto milik Frans memang menjadi langganan orang-orang Indonesia yang datang ke Belanda.
"Mereka bertemu di Belanda, saat itu mama dan bintang sinetron Indonesia sedang di jalan-jalan ke Eropa. Papa sudah punya kehidupan sendiri punya resto di Belanda. Papa dari kecil di Belanda," ungkap Keke, putri dari Frans dan Rima.
"Orang Indonesia yang ke Belanda, pasti mampir ke resto papa. Nah, di situ lah mereka berdua bertemu lagi," lanjutnya.
Saat matanya saling tatap, Frans merasakan sensasi yang luar biasa. Ia yakin, Rima merupakan tulang rusuk kanannya yang dicari selama ini. Gayung pun bersambut. Tekad bulat Frans membuat hati Rima Melati luluh dan menerima cintanya.
Namun, cobaan cinta mereka belum berakhir. Setelah berpacaran, Rima harus pulang ke Indonesia. Frans pun gusar. Ia ingin selalu bersama Rima, sementara dirinya juga diharuskan mengurus restoran yang sedang laris-larisnya.
"Mama ke London, papa ikut menyusul. Setelah itu mereka jadian (pacaran). Tapi mamah sudah harus pulang ke Indonesia," kata Keke.
Tanpa pikir panjang, Frans memutuskan untuk menjual aset berharganya di Belanda. Resto miliknya dijual demi mengejar cinta sejatinya ke Tanah Air. Hingga akhirnya, Frans dan Rima menikah di Gereja GPIB Paulus, Menteng, Jakarta Pusat pada 2 Desember 1973.
"Papa menjual semua yang ada di Belanda untuk ke Indonesia. Dan akhirnya menikah dengan mama," tutur Keke.
Kisah percintaan romantis dua sejoli itu dibenarkan Rima Melati. Usai menguburkan Frans Tumbuan di TPU Tanah Kusir, Rabu (25/3/2015), Rima mengakui jika dirinya telah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Frans.
"Saya langsung jatuh cinta. Dia minta menikah, aku dan dia menikah di Gereja GPIB Paulus. Makannya tadi misanya di gereja itu," ungkap Rima Melati. (fei)
Frans Tumbuan Jual Restoran di Belanda demi Nikahi Rima Melati
Rima Melati mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Frans Tumbuan.
Advertisement