Sukses

Nunu Datau: "Saya Harus Kuat"

NAMA Nuryanda Datau atau Nunu Datau seolah tenggelam di dunia perfilman nasional. Padahal, perempuan muda ini pernah bermain cemerlang pada layar lebar, seperti "Ratapan Anak Tiri" dan "Lupus II". Tapi maklumlah. Rupanya Nunu sengaja meninggalkan dunia akting. Dia memilih serius mengelola butik untuk menghidupi dua anaknya, Nur Azura Datau (6) dan Muhammad Datau (4). Pilihan ini diambil setelah suami tercinta Irwan Sudarto meninggal dunia, Maret silam. Irwan tutup usia set...

NAMA Nuryanda Datau atau Nunu Datau seolah tenggelam di dunia perfilman nasional. Padahal, perempuan muda ini pernah bermain cemerlang pada layar lebar, seperti "Ratapan Anak Tiri" dan "Lupus II". Tapi maklumlah. Rupanya Nunu sengaja meninggalkan dunia akting. Dia memilih serius mengelola butik untuk menghidupi dua anaknya, Nur Azura Datau (6) dan Muhammad Datau (4). Pilihan ini diambil setelah suami tercinta Irwan Sudarto meninggal dunia, Maret silam. Irwan tutup usia setelah berjuang melawan kanker paru-paru stadium IV yang bersarang di tubuhnya. Upaya berobat ke Singapura tak membuahkan hasil. Pulang dari sana, penyakit Irwan makin menjadi. Dan, lelaki ini kembali menginap di rumah sakit di Jakarta. Nunu mengaku tak menyangka suaminya bakal pergi begitu cepat. Soalnya, dokter yang merawat mengatakan harapan hidup Irwan masih besar. "Tapi Allah berkehendak lain," kenang Nunu. Sehari sebelum meninggal, Irwan sempat koma. Nunu tak pernah beranjak dari sisi suaminya. Kesedihan wanita ini ditutup dengan selalu tersenyum di hadapan Irwan. "Kalau pun nangis, saya lakukan di bawah kasur," lanjut Nunu. Dia mengaku sempat mengajak berbicara saat suaminya terbangun dari koma, "Bapak masih sanggup berjuang untuk saya dan anak-anak?" Irwan pun mengangguk kuat. Namun keinginan pria itu tak kesampaian. Dia mengembuskan napas terakhir disaksikan Nunu dan kedua anaknya. "Saya nggak nangis sampai ia [Irwan] menutup mata," kisah perempuan kelahiran Jakarta, 7 Juni 1972 ini, termenung. Sepeninggal Irwan, Nunu nyaris depresi berat. Untunglah, keluarga Nunu terus memberi semangat hidup. Dia selalu diingatkan akan keberadaan Nur Azura dan Muhammad. Lambat laun kondisi mental perempuan berambut panjang ini berangsur pulih. "Saya harus bangun dan kuat untuk anak-anak," kata Nunu, menguatkan hati. Tabah ya... Nu!