Sukses

Marini Damai dalam Islam

KEPASRAHAN dan keyakinannya pada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW membuat hidup Marini Suryosumarno lebih lapang. Tak ada lagi kekhawatiran. Semua kekosongan jiwanya terisi saat memeluk Islam pada 1982. Kekuatan itulah yang membuat kelahiran Malang, 2 November 1947 ini bisa tegar meski tiga kali merasakan pahitnya perceraian. Bahkan, perempuan berdarah Israel ini berencana menikah lagi dengan pria asal Palu bernama Burhan Abdullah, 55 tahun. Marini merasakan Allah begitu menyayangi dirinya. Ke...

KEPASRAHAN dan keyakinannya pada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW membuat hidup Marini Suryosumarno lebih lapang. Tak ada lagi kekhawatiran. Semua kekosongan jiwanya terisi saat memeluk Islam pada 1982. Kekuatan itulah yang membuat kelahiran Malang, 2 November 1947 ini bisa tegar meski tiga kali merasakan pahitnya perceraian. Bahkan, perempuan berdarah Israel ini berencana menikah lagi dengan pria asal Palu bernama Burhan Abdullah, 55 tahun. Marini merasakan Allah begitu menyayangi dirinya. Ketika umroh pertama kali sekitar 1993, dia minta agar anak-anak dan keluarganya mengikuti iman yang diyakini. Dan, doanya terjawab. Dia juga diberi kemudahan untuk salat di dua tempat tanpa berdesak-desakan. Pasalnya, ada perempuan penjaga bertubuh tinggi besar yang mengangkat dan membawa dia ke tempat salat. "Saya mau bilang terima kasih, tapi dia nggak ada. Indah dan damai," Marini mengenang. Sejak itulah dia tak pernah jemu melakukan salat yang menurut dia berguna bagi jiwa dan raga. "Saat stres, pada saat lima menit [salat] itu bisa sejuk," kata penyanyi yang juga bintang film dan sinetron ini. Ibu tiga anak itu merasa Allah banyak mengabulkan doanya pada saat salat tahajud. "Doa itu sangat kuat, tapi harus datang dari hati," kata artis bertutur lembut ini, mantap.
    Video Terkini