INI bukan judul sinteron baru Angel Ibrahim. Tapi benar-benar terjadi saat wanita kelahiran 9 Mei 1969 itu terbaring lemah di rumah sakit. Angel terjangkit demam berdarah. Trombositnya menukik tajam. "Saya sampai pasrah," ujar istri Ajun Komisaris Polisi Nelson Padamean Purba. Maklumlah, saat terbaring di rumah sakit, Angel sedang berbadan dua. Dia begitu khawatir dengan kondisi jabang bayinya.
Menurut Angel, niat disuntik mati muncul saat panas menyerang. Malam itu, dia berteriak-teriak karena tak kuat menahan sakit. Suaranya terdengar sampai ruang suster. Mendengar teriakan Angel, para suster langsung datang tergopoh-gopoh. "Pas mereka datang, saya bilang, suster kenapa saya tidak disuntik mati? Pokoknya, saya ingin disuntik mati! Saya ingin mati!" ujar lulusan program Pascasarjana Universitas Indonesia ini.
Saat itu, Angel benar-benar merasa tidak punya iman. Untungnya, kejadian itu tak berlangsung lama. Saat panasnya menurun, Angel sadar bahwa keinginannya itu salah. Itulah sebabnya, dia langsung berdoa dan memohon ampun kepada Tuhan. Dia percaya, sesuatu yang diputuskan Tuhan, pasti terbaik bagi hidupnya.
Selama dirawat, Angel dijaga dua dokter. Satu dokter kandungan, satu dokter internis. Menurut dokter kandungan, Angel harus terus mengontrol trombositnya. Jika tidak dikontrol, Angel dan janinnya bisa meninggal. "Jujur, ngeri juga dengar itu," kata Angel.
Angel Ibrahim Ingin Disuntik Mati
INI bukan judul sinteron baru Angel Ibrahim. Tapi benar-benar terjadi saat wanita kelahiran 9 Mei 1969 itu terbaring lemah di rumah sakit. Angel terjangkit demam berdarah. Trombositnya menukik tajam. "Saya sampai pasrah," ujar istri Ajun Komisaris Polisi Nelson Padamean Purba. Maklumlah, saat terbaring di rumah sakit, Angel sedang berbadan dua. Dia begitu khawatir dengan kondisi jabang bayinya. Menurut Angel, niat disuntik mati muncul saat panas menyerang. Malam itu, dia berteriak-t...
Advertisement
Kredit