Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan pernyataan sikap terkait perseteruan grup band Dewa dengan Front Pembela Islam. MUI tidak mempermasalahkan logo kaligrafi Allah dalam bintang segi delapan di album Laskar Cinta. "Logo ini tidak masalah karena lafal Allah boleh saja dipakai asal di tempat terhormat dan tidak terlarang," kata Ketua MUI Umar Shihab. Namun, Umar meminta Dewa mengganti gambar lima personel Dewa yang bertato logo itu.
Dhani, atas nama Dewa, menyampaikan permintaan maaf atas ketidaktahuannya mengenai makna logo di album Laskar Cinta. Kendati demikian, keputusan MUI ini mengecewakan Ketua FPI Habib Rizieq Shihab. "MUI melihat ini persoalan saya sama Dhani, itu salah besar ini pelecehan Dhani terhadap Allah," kata pria bersorban ini.
Ari Yusuf Amir, kuasa hukum FPI, mengatakan pihaknya tak sekadar menuntut permohonan maaf dari Dhani. Namun, mendesak perubahan logo di album Laskar Cinta. Dian Rahmaniar, staf manajemen Dewa menegaskan, sesuai dengan keputusan MUI logo dalam album Dewa pada prinsipnya tidak akan diganti.
Menanggapi ribut-ribut ini, Quraish Shihab melihat tuntutan FPI sebagai wujud membela agama. Sebaliknya, dengan permintaan maaf Dhani, seharusnya masalah ini tidak berlarut-larut. "Orang yang minta maaf akibat persepsi yang berbeda itu mustinya sudah selesai," ucap Quraish.
Rhoma Irama menilai solusi yang diusulkan Rizieq tepat. "Kalau saja ini [simbol] diubah sedikit huruf lam-nya itu," kata Raja Dangdut ini. Rhoma menambahkan, orang awam tidak akan tahu kalau ada perubahan simbol dalam logo. Rhoma berharap Dhani dan Rizieq segera bertemu agar kasus ini tidak meruncing.
Kontroversi <i>Laskar Cinta</i>
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan pernyataan sikap terkait perseteruan grup band Dewa dengan Front Pembela Islam. MUI tidak mempermasalahkan logo kaligrafi Allah dalam bintang segi delapan di album <i>Laskar Cinta</i>. "Logo ini tidak masalah karena lafal Allah boleh saja dipakai asal ...
Advertisement
Kredit