GONJANG-ganjing yang melanda grup Dewa tak kunjung usai. Belum lama usai perseteruan dengan Front Pembela Islam, grup yang dimotori Ahmad Dhani ini harus berhadapan dengan tokoh Islam dan budayawan Ridwan Saidi. Bersama organisasi Pertahanan Ideologi Syariat Islam (Perisai), Ridwan melaporkan Dewa ke Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Umum.
Ridwan mempersoalkan pemasangan lambang-lambang terlarang di Tanah Air. Salah satunya adalah gambar mata matahari dalam salah satu album Dewa. Lambang tersebut kemudian menjadi free mansonry atau lambang kebangkitan zionisme Israel yang dilarang Presiden Soekarno sejak 1961. Selain itu, syair-syair lagu dalam album Laskar Cinta dinilai bisa menyesatkan.
Bagi Ridwan, kreativitas Dhani yang tanpa didasari filosofis itu dilatarbelakangi sebuah konspirasi. Menurut Ridwan, ada pihak-pihak tertentu yang mengarahkan Dhani pada penciptaan simbol dan syair yang berbahaya. Ia juga menuduh bahwa karya-karya tersebut bukanlah hak cipta Dhani. "Saya tak percaya. Dari mana dia [Dhani] belajar huruf Ibrani?" tanya Ridwan.
Lebih jauh Ridwan menyinggung salah satu pesantren di Sleman, Jawa Tengah dan Ustad Hassan yang ada di dalam label Dewa. Ia meminta Dhani untuk menjelaskan kepada publik siapa dan andil mereka terhadap Dewa. "Jangan pikul pada pundaknya sendiri. Sebab dia [Dhani] bukan lawan saya," jelas Ridwan.
Ridwan: Syair Dewa Bisa Menyesatkan
GONJANG-ganjing yang melanda grup Dewa tak kunjung usai. Belum lama usai perseteruan dengan Front Pembela Islam, grup yang dimotori Ahmad Dhani ini harus berhadapan dengan tokoh Islam dan budayawan Ridwan Saidi. Bersama organisasi Pertahanan Ideologi Syariat Islam (Perisai), Ridwan melaporkan Dewa k...
Advertisement
Kredit