Sukses

Sutradara Avengers: Age of Ultron Akui Serial TV Hambat Filmnya

Serial TV Marvel yang dibuat untuk memperluas Marvel Cinematic Universe, dianggap Joss Whedon sebagai penghambat Avengers: Age of Ultron.

Liputan6.com, Los Angeles Tugas Joss Whedon sebagai sutradara Avengers: Age of Ultron bisa dianggap cukup, meskipun banyak hal-hal yang dianggap kurang ketimbang film pertama The Avengers. Ternyata, kekurangan tersebut juga diakui sendiri olehnya.

Sang sutradara menyebut serial TV Marvel yang dibuat untuk memperluas Marvel Cinematic Universe terutama Agents of S.H.I.E.L.D., menghambat kreasinya dalam hal pengembangan Avengers: Age of Ultron  yang kini telah tayang di Indonesia.

Apa saja fakta-fakta menarik yang melibatkan perubahan karakter, senjata, perangkat, maupun perlengkapan dalam Avengers: Age of Ultron?

Dikutip dari wawancara bersama IGN melalui Ace Showbiz, Rabu (29/4/2015), Whedon berkata, "Saya sebenarnya berpikir orang-orang film agak sedikit bersinggungan terhadap serial TV. Mereka semacam, 'Nah kamu dapat memiliki ini tetapi tidak ini. Dan ini tapi bukan itu."

Dilanjutkannya, "Ini cukup rumit karena tanpa saya yang menambahkan lapisan komplikasi lainnya. Kami juga menciptakan serial TV yang disebut S.H.I.E.L.D tepat sebelum mereka membuat sebuah film ketika mereka menghancurkan S.H.I.E.L.D. Jadi semua orang memiliki waktu yang luar biasa!"

Serial TV Marvel yang dibuat untuk memperluas Marvel Cinematic Universe, dianggap Joss Whedon sebagai penghambat Avengers: Age of Ultron.

Saat ditanya apakah Phil Coulson (Clark Gregg) yang tewas dalam film The Avengers akan dihidupkan kembali untuk layar lebar, Whedon mengatakan, "Ya dia sudah mati. Seluruh serial televisi hanyalah mimpi orang demam. Ini adalah momen Tangga Yakub yang ia miliki di titik kematian, tapi kita tidak memberikannya sampai setelah musim ketujuh. Dan ada bola salju. Sekarang saya sudah memberikan itu. Omong kosong! Ini sebuah keanehan antara sedikit ya dan tidak."

Ia juga menambahkan soal Coulson dengan berujar, "Sejauh yang saya ketahui dalam film, ya dia sudah mati. Dalam hal penuturan orang-orang ini (The Avengers), merasa kehilangan dirinya sangatlah penting. Ketika saya membuat serial televisi, itu semacam pada pemahaman bahwa ini bisa bekerja dan kita bisa melakukannya dengan integritas, tetapi film Avengers ini adalah bagi orang-orang yang akan menonton film Avengers dan tak ada yang lain. Dan itu tidak akan masuk akal atau berguna baginya untuk berkata, 'Oh dan omong-omong ingat saya? Saya sudah meninggal!'"

Serial TV Marvel yang dibuat untuk memperluas Marvel Cinematic Universe, dianggap Joss Whedon sebagai penghambat Avengers: Age of Ultron.

Meski telah hadir di bioskop-bioskop Indonesia, namun Avengers: Age of Ultron baru tiba di bioskop Amerika Serikat mulai 1 Mei 2015. Film ini bakal menjadi judul terakhir Whedon bersama franchise superhero milik Marvel Studios. Film selanjutnya, Avengers: Infinity War Part I dan Avengers: Infinity War Part II akan disutradarai oleh Anthony dan Joe Russo setelah mereka usai menggarap Captain America: Civil War. (Rul/Feb)